DBasia.news – Arema FC kalah 0-2 dari Persela Lamongan di Stadion Gelora Surajaya Lamongan, Jumat (20/9) kemarin.
Selain kekalahan, Arema FC juga masih dihinggapi kesalahan individu pemainnya yang terbilang fatal. Satu di antaranya adalah Alfin Tuasalamony, yang kehilangan bola saat hingga menyebabkan Persel mencetak gol keduanya.
“Kami dihukum oleh dua kesalahan yang bersifat krusial. Kehilangan bola di area sekitar kotak 16 meter (penalti) sangat menyulitkan,” tutur Milomir Seslija mengkritik kesalahan bek kanannya itu.
“Sehingga, Persela tidak memberikan ruang gerak yang cukup dalam situasi itu. Kedua gol mereka berasal dari proses atas kesalahan pemain kami,” imbuh pelatih Arema FC tersebut.
Alfin gagal melewati hadangan Sugeng Efendi sekitar dua meter di area kotak penalti. Pengisi sisi kiri serangan Persela itu akhirnya memenangi perebutan bola dan mengirim asssist bagi Rafinha yang melepaskan tendangan keras di menit 48.
Dan tak hanya kekalahan Alfin, gol pertama Persela di menit 19 juga tidak lepas dari ketelodoran pemain Arema FC. Hanif Sjahbandi terlalu memberi ruang yang lebar bagi pergerakan Kei Hirose, yang akhirnya melayangkan umpan matang hingga mampu diselesaikan oleh Sugeng Efendi, dengan posisi tak terkawal di kotak penalti.
“Dalam sepak bola, tidak akan penting seberapa besar ketangguhan fisik maupun kerja keras. Kalau masih membuat kesalahan yang terbilang krusial,” tandasnya.
“Jika itu masih saja terjadi, maka sebuah tim harus membayar harga yang sangat mahal karena kesalahan itu,” tambah arsitek tim asal Bosnia tersebut.