DBasia.news – Gelandang Arema FC, Hanif Sjahbandi, harus mengakhiri musim lebih cepat, usai terkena cedera patah tulang di tangan kiri. Cedera itu dialaminya saat ikut membawa Arema FC mengalahkan Bali United 3-1. Duel bola udara dengan Melvin Platje di pertengahan babak kedua, membuatnya terjatuh keras di lapangan, dan tidak mampu melanjutkan laga.
“Ini merupakan cedera terparah dalam karier saya. Tapi tidak apa-apa, saya mengambil sisi positifnya saja,” ucap Hanif Sjahbandi.
Merenungi apa yang sudah terjadi memang tidak akan membantunya mengatasi masalah. Baginya, lebih baik untuk terus fokus ke depan, bagaimana ia bisa sembuh dan kembali berlaga di lapangan hijau lagi.
“Cedera ini mengajarkan saya dengan banyak hal. Saya jadi bisa mempelajari cara jatuh yang benar, untuk mengantisipasi terulangnya kejadian seperti itu ke depannya,” ungkap gelandang yang semasa remaja ditempa oleh Persib Bandung U-21 tersebut.
Hal yang memang ironis, di tengah semakin mengkilapnya performa Hanif bersama tim Singo Edan. Dua gol ke gawang Bali United yang dilesakkannya juga mengawali keran kontribusi golnya, selama memperkuat Arema FC dalam 19 pekan kompetisi musim ini.
Alhasil, kekuatan di lini tengah Arema pun semakin berkurang, setelah dirinya harus beristirahat total setidaknya hingga 3 bulan ke depan.
“Sudah menjadi resiko saya, sebagai pemain sepak bola. Lagipula, cedera patah tulang tangan ini di luar bayangan saya sebelumnya,” paparnya.
“Sekarang saya akan fokus untuk penyembuhan, dan sementara melupakan kegiatan sepak bola,” tutup pemain yang juga pernah membela Persiba Balikpapan itu.