DBasia.news – Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Arema FC masih belum mengalokasikan berapa tiket untuk suporter PSS Sleman di pekan ke-20 Liga 1, Selasa (24/9).
Bagi Panpel, perlu pembahasan lebih lanjut untuk menentukan alokasi tiket tersebut. Hal itu berdasarkan pada track record suporter PSS yang pernah terlibat kerusuhan dengan Aremania di putaran pertama lalu.
Dalam laga pembuka Liga 1, kedua suporter sempat terlibat insiden kerusuhan hingga di tengah laga. Aksi saling lempar dan provokasi sampai membuat laga terhenti lebih dari 50 menit di Stadion Maguwoharjo Sleman, 15 Mei yang lalu.
“Masih akan dikaji lagi dengan pihak keamanan. Keputusan terakhir nanti akan didapat, termasuk berapa jumlah tiket untuk suporter PSS,” beber Abdul Haris.
Jika melihat potensi keamanan, bukan tidak mungkin alokasi tiket itu bisa dihilangkan. Meski pada dasarnya, Panpel tetap berpijak pada kewajiban memberikan alokasi tiket minimal 5 persen untuk suproter tim tamu, sesuai Regulasi Liga 1.
“Ya, bisa saja tidak dialokasikan. Yang penting, kuota minimal dalam regulasi itu kami tetapkan dulu,” Ketua Panpel Arema FC itu menjelaskan.
“Soal dilepas atau tidak, bergantung koordinasi terakhir dengan pihak keamanan maupun dengan Aremania,” sambung dia.
Itu artinya, Panpel Arema masih menyisakan sebanyak 2 ribu tiket sesuai yang tercantum dalam regulasi bagi suproter tim tamu. Namun jika tidak mendapat rekomendasi, maka alokasi tiket itu akan dialihkan kepada Aremania sendiri untuk menyaksikan laga Arema FC versus PSS Sleman di Stadion Kanjuruhan nanti.