DBAsia News

Neymar Dinilai Salah Ambil Keputusan Gabung PSG

Neymar

DBasia.newsNeymar menjadi pemain termahal dunia tepat satu tahun yang lalu. Kepindahannya dari FC Barcelona ke Paris Saint-Germain memakan biaya 222 juta euro atau sekira Rp 3 triliun. Uang sebanyak itu bagi sejumlah pihak dapat dimanfaatkan dengan cara yang lebih ‘berfaedah’.

Namun tidak masalah, PSG punya uang (dari bantuan pemilik klub asal Qatar, Nasser Al-Khelaifi) untuk membeli Neymar dan sang pemain juga menginginkan kepindahan itu terjadi. Transfer Neymar memicu inflasi harga pemain-pemain di Eropa.

Itu dari segi ekonomi. Pendapat berbeda dari sisi olahraga justru dikeluarkan oleh eks pemain timnas Brasil yang juga pernah membela Barcelona, Edmilson. Menurutnya, dengan tegas ia berkata bahwa Neymar telah melakukan kesalahan besar dengan meninggalkan Barca dan bergabung dengan PSG.

“Tema dalam karier Neymar sangatlah personal. Dia memutuskan pergi ke PSG dan meninggalkan Barcelona. Menurut saya, itu sebuah kesalahan, karena Piala Dunia akan berlangsung (ketika Neymar pindah ke PSG),” ucap Edmilson di Omnisport.

“Jika dia ingin jadi nomor satu (pemain terbaik dunia), berada di Barca akan mempercepatnya ketimbang di PSG, dengan seluruh rasa hormat kepada mereka. Dan dia menjalani masa-masa yang sulit karena, mungkin di Ligue 1, PSG terdepan dua atau tiga langkah dari tim-tim lainnya.”

“Ini bukan berarti lawan-lawan mereka buruk, permasalahannya adalah PSG punya skuat internasional, dan untuk skuat internasional untuk bersaing dengan klub-klub, ini jadi permasalahan yang rumit,” lanjut Edmilson.

Pria yang juga pernah membela Olympique Lyonnais pada medio 2000-2004 itu tidak menahan komentarnya soal Neymar. Edmilson hanya berharap yang terbaik untuk Neymar, agar ia lebih fokus mengembangkan permainannya ketimbang mengedepankan gaya hidup yang mewah, atau coba menarik perhatian publik dengannya.

“Saya harap dia bisa menjaga mentalnya dengan baik, tetap antusias, karena ini penting untuk seorang pemain, tidak peduli dengan talentanya. Jika dia tidak bahagia, jika dia tidak hidup dalam sepak bola sebagai profesinya, dia bisa memiliki rambut paling indah di dunia, tapi dia tidak akan menampilkan performa yang diinginkannya,” imbuh Edmilson.

“(Cristiano) Ronaldo dan (Lionel) Messi menjadi diri mereka sekarang karena mereka menargetkan sepak bola sebagai tujuan utama; mencetak 40 gol selama semusim, dan itulah mengapa mereka sekarang ini, menurut saya, jadi yang terbaik,” pungkas Edmilson.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?