DBasia.news – Tampil di Piala Dunia selalu menjadi impian semua pemain sepak bola. Terlebih jika mampu tampil bagus dan terpilih sebagai pemain terbaik turnamen seperti Luka Modric. Namun, usai Piala Dunia, para pemain harus kembali ke klub masing-masing.
Memulai musim baru dengan kondisi fisik terkuras usai Piala Dunia menjadi konsekuensi para pemain. Kurangnya waktu istirahat, memunculkan rasa letih atau lelah.
Dalam rentang waktu antara berakhirnya musim lalu, dimulainya Piala Dunia (atau Euro), lalu bergulirnya musim baru tidak banyak bagi mereka yang berstatus pemain timnas. Efeknya baru akan dirasakan setelah turnamen berakhir.
Hal itu dirasakan betul oleh pemenang penghargaan Pemain Terbaik Piala Dunia dan Pemain Terbaik UEFA, Luka Modric. Pada usia 33 tahun, Modric tidak lagi memiliki banyak enerji seperti di masa lalu. Wajar jika Julen Lopetegui sempat mencadangkannya di beberapa laga Real Madrid di awal musim ini.
“Saya kelelahan pasca Piala Dunia, baik secara mental atau fisik,” ucap Modrid, dilansir dari Marca. Patut diingat, Kroasia melalui dua-tiga laga di Piala Dunia hingga babak tambahan dan drama adu penalti. Ketika mereka sudah habis-habisan di final, lalu kalah dari Prancis, rasa letih fisik dan mental jelas langsung dirasakan pemain.
Luka Modrid
Kendati demikian, dengan kebijakan Lopetegui mengatur kebugaran para pemainnya, Modric perlahan kembali menampilkan performa terbaik seperti musim-musim sebelumnya. Teranyar, ia membantu Madrid menang 3-0 atas Roma di Liga Champions.
“Sekarang saya mulai merasa lebih baik dan sekarang saya bisa mulai bermain lebih reguler, saya merasa lebih bugar dan lebih rileks,” tambah mantan pemain Tottenham Hotspur itu.
“Masih dapat bermain dengan Toni Kroos dan Casemiro adalah hal yang fantastis, kami hampir bisa bermain bersama dengan mata tertutup (sudah saling memahami satu sama lain) dan kami nyaman bersama,” tukas Modric.
Persaingan di lini tengah Madrid memang cukup ketat musim ini. Lopetegui bukan pelatih yang pilih kasih dalam memilih pemainnya. Ia pernah memainkan Dani Ceballos, Marcos Llorente di lini tengah Madrid ketika mencadangkan Modric.