DBAsia News

Media-media Inggris Terlalu Berlebihan Dalam Memberikan Talenta Muda Berbakat Lokal

Callum Hudson-Odoi


DBasia.news –  Media-media di Inggris sudah terkenal dengan porsi pemberitaan yang berlebihan jika itu menyangkut talenta-talenta setempat berbakat. Fakta itu sangat disayangkan, karena talenta di sana sebenarnya tidak jauh dari negeri penghasil pemuda berbakat lainnya semisal: Brasil, Argentina, dan Prancis.

Istilah itu kerapkali memberikan penilaian berlebihan (overrated) kepada seorang pemuda bertalenta, yang sedianya belum mencapai kesuksesan atau puncak dari permainannya, namun media Inggris seolah menggambarkannya sebagai pemain bintang.

Kondisi tersebut saat ini terjadi pada talenta muda Inggris berusia 18 tahun, Callum Hudson-Odoi di Chelsea. Media di Inggris seolah menjadikannya bintang selevel Eden Hazard dan memunculkan opini kepada publik, agar Hudson-Odoi terus bermain di tiap laga Chelsea.

Padahal, pada usianya tersebut, akan lebih baik baginya untuk berkembang dengan perlahan tanpa tekanan agar bisa memetik hasil di kemudian hari.

Secara tidak langsung media memberikan tekanan kepada Chelsea, menjadikan pemain besar kepala karena pujian, plus memanaskan rumor transfernya ke Bayern Munchen.

Seperti yang telah diketahui, Bayern Munchen sangat ingin membelinya sebagai pengganti Arjen Robben dan sempat memberikan penawaran sebesar 35 juta poundsterling.

Hudson-Odoi baru jadi starter tiga kali di Liga Europa dan belum pernah jadi starter di Premier League. Maurizio Sarri, manajer Chelsea, salah satu figur sepak bola yang cukup kritis kepada media-media Inggris.

“Callum selalu ada dalam pikiran saya di tiap laganya. Saya tidak tahu apakah dia akan bermain atau tidak besok (kontra Dynamo Kyiv). Saya pikir Anda juga harus mengurangi tekanan kepada pemain-pemain muda Inggris, karena mereka butuh waktu berkembang,” papar Sarri, dikutip dari Football London.

“Saya tidak pernah melihat seorang pemain pada usia 18 tahun ada di puncak (permainan), jadi Callum, seperti pemain muda Inggris lainnya, harus berkembang dalam momen ini. Itu sangat penting baginya saat ini.”

“Kemudian, dia akan berada di puncak ketika berusia 22 atau 23 tahun tanpa tekanan saat ini. Saya pikir Anda (media) terlalu banyak memberikan tekanan kepada pemain-pemain muda Inggris,” pungkas Sarri.

Meningkatnya performa Jadon Sancho di Borussia Dortmund barangkali bisa jadi contoh, bagaimana seorang pemuda berbakat bisa berkembang tanpa tekanan dan mampu memaksimalkan talenta yang dimilikinya. Kini, harga Sancho bisa mencapai 100 juta poundsterling.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?