DBAsia News

Media China Kritik Kekalahan 1-3 dari Timnas U-19

DBasia.news –  Timnas China U-19 langsung mendapat kecaman menyusul kekalahan dari Indonesia dalam partai uji coba di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (17/10).

Skuat asuhan Cheng Yaodong takluk 1-3 dari Indonesia. Tiga gol Indonesia masing-masing dicetak Bagus Kahfi (13′), Fajar Fathur Rachman (25′), dan Alfeandra Dewangga (35′). Adapun gol semata wayang China dibuat Qianglong Tao dari titik putih (63′).

Salah satu media China Sohu sebaliknya memuji Timnas Indonesia U-19. “Timnas China benar-benar buruk. Tetapi ini bukan alasan mutlak kekalahan, pada kenyataannya gol dari Indonesia. Mereka bermain cantik, kerja sama sangat menarik, yang bisa menembus garis pertahanan Timnas China.”

Media tersebut juga menuliskan bahwa Timnas China U-18 saat ini merupakan generasi paling buruk di sepak bola China. “Sebelumnya Timnas U-19 juga dipermalukan Korea Selatan di Piala Panda. Kemudian mengatakan akan membalas dendam di kualifikasi Piala Asia. Saat ini dalam hal kinerja, jangan biara tentang balas dendam, Anda dapat memegang daun ara,” sambung media tersebut. Sementara itu, Sina menjelaskan bahwa Timnas China U-19 tidak punya kreativitas di lapangan. “Tidak hanya gagal mencetak gol, tetapi hanya punya empat tembakan, sementara data menyebut Indonesia 12 kali.”

“Di Piala Panda Mei tahun ini, tim tidak mencetak gol dan akhirnya dipermalukan Korea Selatan, yang memunculkan opini publik.”

Timnas China U-18 juga dijelaskan sebelumnya sudah pergi ke Inggris dan Jepang, namun hasil yang diperoleh tidak memuaskan. Dalam delapan laga di Inggris, tim hanya sekali menang, dua kali seri, dan lima kali menelan kekalahan. Adapun di Jepang, tim empat kali seri dan sekali kalah, sehingga tanpa kemenangan. Satu kekalahan bahkan diperoleh dari tim lokal.

Sesuai rencana, Timnas China U-19 kembali beruji coba dengan Indonesia di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, 20 Oktober. Uji coba ini bagian persiapan menuju Kualifikasi Piala Asia U-19 2020 Grup I di Myanmar. Selain Myanmar, China juga berada bersama Korea Selatan dan Singapura.

“Pada tahap ini, satu-satunya jalan keluar bagi sepak bola China adalah naturalisasi. Setidaknya untuk merangsang sepak bola China dan pemain lokal. Jika tidak, ambisi lolos ke Piala Dunia adalah mimpi,” tulis live.qq.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?