DBasia.news – Juara Liga Champions tiga kali beruntun, Real Madrid, menutup tahun 2018 dengan perolehan titel Piala Dunia Antarklub 2018. Madrid menang 4-1 melawan Al Ain melalui gol yang diciptakan Luka Modric, Marcos Llorente, Sergio Ramos, dan gol bunuh diri Yahia Nader.
Real Madrid meraih titel Piala Dunia Antarklub keempat setelah sebelumnya diraih pada tahun 2014, 2016, dan 2017. Raihan trofi itu menjadi yang pertama bagi Santiago Solari, manajer Madrid pengganti Julen Lopetegui.
Titel Piala Dunia Antarklub itu untuk sementara menghilangkan keraguan fans akan Madrid di bawah asuhan Solari. Sebab, sejak ditunjuk menggantikan Lopetegui,
Madrid belum bermain konsisten meraih hasil-hasil positif.
Dapat dimaklumi jika melihat performa Madrid itu. Sebab, Solari dan juga para pemain Madrid masih saling beradaptasi. Solari berusaha memahami karakteristik tiap pemainnya, sementara para pemainnya coba mengerti filosofi sepak bola Solari.
Kendati demikian, ada satu pemain yang menikmati momen pergantian pelatih itu. Dia adalah gelandang berusia 23 tahun, Marcos Llorente. Bintang baru telah terlahir di era Santiago SolariSempat Diisukan Hengkang
Tidak mudah bagi Llorente banyak mendapatkan kesempatan bermain dalam skuat utama Madrid yang dihuni pemain-pemain bintang. Meski pada kenyataannya,
Llorente sudah kembali ke Madrid musim lalu di era Zinedine Zidane.
Gelandang asal Spanyol tidak mendapatkan banyak kans bermain karena di posisinya sudah ada Casemiro. Zidane lebih memercayai Casemiro untuk bermain di posisi pivot (gelandang jangkar) dalam taktik 4-3-3 atau 4-3-1-2.
Situasi itu sempat berlanjut di awal musim ini di bawah kepelatihan Julen Lopetegui. Llorente jarang bermain dan diisukan hengkang atau dipinjamkan kembali ke klub lain.
Sekedar informasi, Llorente sempat menimba ilmu dengan Deportivo Alaves di musim 2016-17. Di sana, dia bermain lebih dari 30 laga selama semusim dan kembali ke Madrid dalam kondisi yang lebih siap.
Cedera Casemiro dan kepercayaan bermain yang diberikan Solari membantu meningkatkan kepercayaan diri bermain Llorente. Bersanding dengan Luka Modric dan Toni Kroos di lini tengah juga turut memudahkan Llorente mengembangkan potensi bermainnya.
Musim ini, tidak termasuk laga kontra Al Ain, Llorente punya akurasi operan sebesar 94,5 persen di LaLiga dan 92,9 persen di Liga Champions. Jumlah tekel dan momen ketika dia memotong bola juga cukup merata di kedua kompetisi itu.
Penampilannya kontra Al Ain juga persis seperti gambaran di Whoscored. Di situs yang fokus membahas statistik itu, Llorente punya kekuatan dari segi operan dan tekel. Gaya bermainnya: suka melepaskan tendangan dari jarak jauh.
Gol Llorente ke Al Ain tercipta dengan cara yang sama: sepakan jarak jauh dari luar kotak penalti. Melihat kondisi tersebut, Casemiro rasanya harus bertarung untuk merebut posisinya kembali di lini tengah Madrid.
“Saya bahagia dan saya tidak punya niatan untuk pergi (dari Real Madrid),” ucap Llorente di Marca. Lebih lanjut dari media yang sama, performa Llorente kontra Al Ain seolah memperlihatkan bahwa dia pakar ketika bermain sebagai gelandang bertahan.
-
Koulibaly Bisa Merapat ke Man City, Madrid, atau Barca
-
Messi Tidak Sebut PSG Sebagai Tim Unggulan di Liga Champions
-
Lazio Bertekad Ulang Kesuksesan 20 Tahun Lalu di Liga Champions
-
Tim-tim Premier League Berjaya di Laga Kedua Grup Liga Champions
-
Hasil Laga Liga Champions: Real Madrid Kalah dari Shakhtar Donetsk, Bayern Munchen Gilas Atletico Madrid