DBAsia News

Makna Jersey Ketiga Arsenal

Jersey Ketiga Arsenal

DBasia.news – Jauh dari London Utara, Arsenal meluncurkan jersey anyar ketiga mereka untuk musim 2018/19 di Singapura. Model yang dijadikan Arsenal untuk memamerkan baju itu adalah: Hector Bellerin, Petr Cech, Henrikh Mkhitaryan, Pierre-Emerick Aubameyang, dan Mesut Ozil.

Di antara kelima pemain itu, Bellerin tampil paling trendi dengan gaya rambut panjang disertai anting dan kalung yang dikenakannya. Maklum, pemain asal Spanyol itu memang sedang kerajingan menjalani profesi sampingan sebagai model catwalk di London.

Kembali ke jersey anyar ketiga Arsenal itu. Warna hijau muda cerah yang disebut hijau modern mendominasi pilihan warna dari baju, celana, hingga kaus kaki. Warna hitam menjadi warna kedua dari baju ketiga The Gunners. Pemilihan tema dari Puma itu terinspirasi dengan jersey ‘bluebottle’ yang terkenal di musim 1982/83.

Tidak hanya itu, ada filosofi khusus yang juga tertera dari baju ketiga Arsenal itu, di mana terlihat ada huruf gradasi W di tengah baju. Huruf W itu mengingatkan Arsenal kepada legenda mereka, Herbert Chapman, yang mempopulerkan formasi WM pada medio 1930-an.

“Baju baru kami memiliki huruf W. W merepresentasikan bagian ofensif dari formasi terkenal WM yang dikenalkan pada periode 1930-an oleh legenda Arsenal, Herbert Chapman, dan secara langsung berhubungan dengan grafis M untuk jersey tandang kami,” bunyi pernyataan di laman resmi Arsenal.

Pada dasarnya, formasi WM itu berbentuk taktik 2-3-5 atau 3-4-3 di atas kertas, namun dalam penerapannya, berbentuk huruf W di lini depan yang terdiri dari penyerang sayap (dua), penyerang kedua (dua), dan penyerang tengah.

Sementara itu huruf M terbentuk dari tengah ke belakang dengan keberadaan tiga full-backs (dua pemain bisa fleksibel melebar dan membantu pertahanan lebih ke tengah), sementara dua pemain di depannya berposisi sebagai bek-setengah (saat ini bisa disebut gelandang bertahan).

Formasi WM terkenal karena permainan ofensif yang menghibur penonton. Jadi, Arsenal tentunya berharap permainan serupa kembali terlihat di era Unai Emery.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?