DBasia.news – Setelah tiga pekan LaLiga berjalan, pelatih anyar Real Madrid, Julen Lopetegui bisa tersenyum puas. Madrid mencatat hasil luar biasa, meraup sembilan poin, sepuluh gol, dan hanya kebobolan dua.
Lopetegui juga bisa bernapas lega setelah Karim Benzema seperti dilahirkan kembali lewat aliran golnya. Dari sisi permainan, Madrid terlihat lebih cair dengan penguasaan bola dan umpan-umpan antarpemain.
Bahkan dalam laga kontra Leganes kemarin, Real Madrid mencatat rekor jumlah umpan yang dilepaskan. Tidak diragukan lagi, ini adalah gaya bermain Madrid di bawah Lopetegui dan paling tidak hingga saat ini berjalan mulus.
Dengan pendekatan yang kalem, Lopetegui mampu meyakinkan para pemainnya untuk mengikuti gaya bermainnya. Sejak pertama kali tiba, Lopetegui sudah menetapkan timnya akan mengusung 4-3-3 sebagai pola utama dengan Gareth Bale, Karim Benzema, dan Marco Asensio sebagai trisula.
Lopetegui juga sejak awal memastikan tidak ada satu pemain yang diutamakan. Lopetegui tidak segan mencadangkan Luka Modric, Isco, atau Marcelo. Kondisi serupa di sektor penjaga gawang di mana persaingan sehat terjadi antara Keylor Navas dan Thibaut Courtois.
Mobilitas dalam menyerang menjadi kunci dari gaya permainan Lopetegui. Bale yang acap melipir ke sisi lapangan atau Benzema yang kerap berada di lini tengah membuat permainan Madrid tidak monoton.
Hengkangnya Cristiano Ronaldo diakui atau tidak menjadi berkah bagi Lopetegui. Kini para pemainnya tidak lagi harus menjadi pelayan sang bintang. Sebut saja Benzema, dia tidak lagi harus mencari di mana Ronaldo berada dan fokus mencetak gol.
Dari sisi permainan, Santiago Bernabeu kini menjelma panggung penguasaan bola dan umpan. Kini soal penguasaan bola dan umpan dari kaki ke kaki tidak lagi menjadi monopolo Barcelona.
Tidak mudah mengubah permainan sebuah tim yang sudah lama jauh dari gaya seperti ini. Namun, Lopetegui mampu melakukannya.
Bebas dari Ronaldo
Real Madrid
Seperti disinggung di atas, saat ini para pemain Madrid tidak lagi bertugas menjadi pelayan bagi Ronaldo. Dengan kata lain, Real Madrid sudah bebas dari ketergantungan Ronaldo.
Lopetegui sadar, kehilangan Ronaldo merupakan kerugian besar bagi Madrid. Namun, di balik itu sebuah berkah menanti. Tanpa Ronaldo, Lopetegui mencari formula baru bagi Madrid, khususnya di lini serang.
Dan, dari tiga pekan pertama LaLiga, tampaknya Lopetegui sudah menemukan formula tersebut. Formula yang tidak lagi menggantungan serangan kepada satu pemain.
Saat ini serangan Madrid ibarat sebuah bangunan yang terdiri dari beberapa pilar. Hengkangnya Ronaldo membuat Madrid bisa membagi tugas merata ke semua pemain.
Lopetegui sudah memberi indikasi bahwa dalam timnya saat ini dihuni 16 hingga 17 starter. Artinya semua pemain itu memiliki porsi merata. Tidak ada yang diutamakan. Karena itu pula Lopetegui kini memiliki lebih banyak pilihan karena dia punya pemain berstatus starter di bangku cadangan yang siap memberi perbedaan saat diturunkan. Rotasi pemain juga akan berjalan mulus.
Bagi Madrid saat ini, Ronaldo adalah sejarah dan kini mereka mereka sudah memiliki cara lain untuk membuat gol.