DBAsia News

Lucas Paqueta Beradaptasi dengan Baik di Milan karena Gennaro Gattuso

Lucas Paqueta


DBasia.news –  Lucas Paqueta beradaptasi cepat dengan AC Milan semenjak pindah dari Flamengo Januari lalu. Berkat performa hebatnya itu, Paqueta dipanggil timnas Brasil.

Paqueta, 21 tahun, langsung menjadi pemain andalan dalam skuat asuhan Gennaro Gattuso dan memberikan dampak instan dalam mengangkat performa Milan. Saat ini, Rossoneri ada di peringkat tiga klasemen Serie A.

Eduardo Uram, agen Paqueta, memuji Gattuso sebagai aktor di balik cepatnya proses adaptasi Paqueta di Milan. Legenda Milan itu memberikan kebebasan bermain untuk Paqueta, juga mengembangkan aspek bertahannya.

“Dia (Paqueta) memberikan dampak besar, baik untuk klub dan kota, sejak dia datang pada Desember (2018) untuk mengenal klub dan mencari rumah,” ucap Uram, diberitakan Football-Italia.

“Dia benar-benar bahagia dengan apa yang dijalaninya bersama Rossoneri. Saya pikir Gattuso paling bertanggung jawab atas adaptasi cepatnya.”

“Dia membiarkannya (Paqueta) berkembang secara taktik pada fase defensif, tapi di waktu bersamaan, dia juga diberikan sedikit kebebasan untuk maju menyerang,” tambah Uram.

Tidak hanya memuji Gattuso, Uram juga berterima kasih kepada jajaran direksi Milan yang memiliki keyakinan besar kepada Paqueta. Pujian khusus diberikannya untuk Leonardo (Direktur Olahraga Milan) dan Paolo Maldini (Direktur Milan).

“Leonardo direktur hebat untuk transfernya. Dengan intuisinya, dia telah memperlihatkan bahwa dia segera punya keyakinan kepada sang pemain,” lanjut Uram.

“Tapi bukan hanya Leo. Saya harus katakan Paolo Maldini dan juga keseluruhan klub diyakinkan untuk berinvestasi kepadanya, jadi kami langsung merampungkan kesepakatan setelah hanya beberapa kali bertemu,” terangnya.

Pemain kelahiran Rio de Janeiro, 27 Agustus 1997 digadang-gadang sebagai suksesor legenda Milan asal Brasil, Kaka. Namun menurut Uram, Paqueta ingin mengukir sejarahnya sendiri dengan menjadikan Kaka sebagai contoh untuk ditiru.

“Kaka inspirasi sejatinya, tapi dia tak ingin jadi Kaka. Malah, dia ingin mengambil rutenya sendiri, meskipun dia sudah jelas akan mencoba mengikuti contoh dari jejak (kesuksesan) Ricardo, baik secara profesional atau pribadi (yang baik),” pungkas Uram.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?