DBasia.news – Walau merasakan banyak sukses di level klub bersama Barcelona, plus mengoleksi lima gelar Ballons d’Or, Lionel Messi masih terus menunggu gelar pertama bersama tim nasional Argentina.
Dia beberapa kali nyaris meraihnya. Tapi selalu berujung kekecewaan. Salah satu contohnya pada final Piala Dunia 2014 saat Argentina dikandaskan Jerman dengan skor 0-1 lewat gol Mario Gotze.
Namun eks pelatih fisik Argentina dan Barcelona, Elvio Paolorosso menceritakan momen kegagalan di Piala Dunia 2014 bukan yang paling menyakitkan buat Messi.
Paolorosso justru mengungkapkan Messi sangat terpukul saat Argentina kandas pada final Copa America 2016.
Kala itu, Messi dan kawan-kawan dikalahkan Cile lewat adu tendangan penalti. Ironisnya, Messi bersama Luca Biglia jadi sosok yang gagal menunaikan tugas sebagai eksekutor tendangan penalti.
Paolorosso menggambarkan situasi ruang ganti pemain usai dikalahkan Cile sangat menyedihkan. Namun ada satu momen yang paling menyentuh hatinya yaitu ia melihat sosok Messi menangis sejadi-jadinya seorang diri.
“Kurang lebih pukul 2 pagi, saya pergi ke ruang persediaan barang tim. Lalu saya menemukan Leo (sapaan akrab Messi) benar-benar sendirian. Dia memangis seperti anak kecil yang kehilangan ibunya,” Paolorosso menceritakan.
“Dia putus asa dan tidak ada yang bisa menghiburnya. Saya memeluknya dan kami akhirnya sama-sama menangis,” tambah Paolorosso.
Pada kesempatan ini, Paolorosso juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Messi yang mempercaya dirinya bekerja sama baik di Barcelona maupun Argentina.
“Dia selalu bekerja sama dengan baik. Dia sosok yang sangat detail. Dia bahkan memperhatikan apakah rumput lapangan keras atau lunak,” ungkap Paolorosso.