DBasia.news – Tajamnya lini depan Persebaya Surabaya rupanya tidak diimbangi kokohnya lini pertahanan. Terbukti, perbandingan keduanya cukup sepadan. Bajul Ijo menceploskan 34 gol ke gawang lawan, sementara mereka kebobolan sebanyak 35 gol.
Angka tersebut tentunya bukan prestasi yang membanggakan. Apalagi dengan catatan tersebut, Persebaya dinobatkan sebagai tim Liga 1 dengan pertahanan paling keropos. Bersama PS TIRA, PSMS Medan, dan Mitra Kukar.
Berbicara mengenai hal tersebut, pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman mengakui lini tengah dan belakangnya memang sektor lemah timnya. Tidak seperti lini depan, barisan tengah ke belakang masih membutuhkan pembenahan.
“Di pertandingan kemarin, gol lawan karena pemain masih out position. Makanya lini tengah dan belakang kami masih butuh penanganan khusus,” ungkap Djanur, sapaan akrabnya.
Tak hanya out position, Djanur juga menyebut rapuhnya pertahanan Persebaya juga tidak lepas dari faktor konsentrasi. Termasuk saat Persebaya ditahan imbang oleh Sriwijaya FC. Memang, tak lama setelah Persebaya mencetak gol, Laskar Wong Kito dengan mudahnya membalas dan menyamakan kedudukan.
“Kemarin cukup menyesakkan karena sudah leading 3-1 tetapi terbalas. Ada masalah di fokus, apalagi jeda golnya hanya satu menit. Itu kami sampaikan ke tim dan ke psikolog tim juga,” pungkasnya