DBasia.news – Kekalahan memang begitu mengecewakan bagi setiap tim. Tak kecuali yang diderita Persegres Gresik United. Persegres kalah 0-1 dari tuan rumah Madura FC, pada laga lanjutan Liga 2 2018 wilayah timur di di Stadion Ahmad Yani Sumenep, Senin (9/7).
Tak hanya kalah, Persegres juga begitu kesal atas kepemimpinan wasit Ahmad Tuharea saat laga menghadapi Madura FC. Laga yang berlangsung di Stadion Ahmad Yani Sumenep itu memang berjalan keras sejak menit pertama.
Namun, permainan keras dengan kontak fisik tinggi itu masih berjalan wajar dan cukup sportif. Madura FC yang mengejar kemenangan, lalu menaikkan tensi dengan permainan keras bercampur cepat.
Hal ini pun menyebabkan tingkat kontak fisik di antara pemain semakin tinggi dan tercipta beberapa pelanggaran berat. Seperti saat salah satu pemain Persegres dilanggar secara keras di tulang keringnya, namun Ahmad Tuharea tidak menganggapnya sebagai pelanggaran.
“Mungkin dia (wasit) akan menganggap itu pelanggaran, kalau kaki pemain saya sudah patah,” ucap pelatih Persegres, Puji Handoko.
“Saya tidak ingin dibela wasit, tapi kalau pertandingan berjalan fair play, jadi enak ditonton. Meski secara hasil kami kalah dan kecewa,” tambahnya.
Sepanjang babak kedua, Puji Handoko memang begitu reaktif di bench pemain timnya. Asisten Hanafi di Liga 1 tahun lalu itu tidak bisa tenang, dan beberapa kali berteriak memprotes keputusan Ahmad Tuharea yang dinilai janggal.
“Sempat juga ada beberapa mis (komunikasi) dengan asisten wasitnya sendiri, saat dia tidak melihat tanda adanya offside dan melanjutkan pertandingan,” keluh Puji. (Laporan Kontributor Kristian Joan/Malang)