DBasia.news – Pelatih Persebaya Surabaya, Wolfgang Pikal, alasan timnya terpuruk. Persebaya sedang merana. Mereka belum pernah menang dalam lima pertandingan beruntun. Tiga di antaranya berakhir dengan kekalahan. Hasil inferior ini membuat Presiden klub Persebaya, Azrul Ananda marah besar.
Pikal pun angkat suara. Ia berdalih bahwa Persebaya tidak pernah full team. “Sekarang yang paling mengganggu adalah kami tidak pernah bermain komposisi penuh. Memang jumlah pemain kami kurang. Pilihan saya sebagai pelatih juga sedikit,” ucapnya.
Pada gim terakhir melawan Persela Lamongan, misalnya. Persebaya kehilangan Osvaldo Haay, Otavio Dutra, Rachmat Irianto, dan Diogo Campos. Mereka absen karena cedera, panggilan tim nasional, dan akumulasi kartu kuning.
Ke depan, Persebaya juga kehilangan Hansamu Yama Pranata. Bek kelahiran Mojokerto itu akan bergabung dengan tim nasional untuk persiapan SEA Games di Manila, Filipina. Lengkap sudah penderitaan Persebaya.
“Saya bisa mengerti jika ada Bonek yang tidak happy. Tapi saya tidak tahu apakah mereka (Bonek.red) tahu jika kami berulang kali bermain tidak full team. Jika kehilangan tiga-empat pemain kunci, pasti akan berpengaruh ke sebuah tim,” ulasnya.
“Kami punya beberapa pemain muda di bangku cadangan. Beberapa di antara mereka jarang bermain sejak awal musim. Jelas mereka perlu waktu untuk menambah jam terbang,” imbuh eks asisten Alfred Riedl di tim nasional Indonesia itu.
Sementara itu, kapten tim Ruben Sanadi berharap Bonek tetap setia mendukung Persebaya. Sekarang, Persebaya harus mengangkat mental pemain untuk menyambut dua game kandang melawan PSS Sleman, dan PSM Makassar.
“Kami meminta Bonek dukung terus kami. Sebab perjalanan masih panjang,” tutur eks Persipura Jayapura itu.