DBasia.news – Kepindahan Julian Draxler dari VfL Wolfsburg ke Paris Saint Germain (PSG) pada bursa transfer Januari 2017 jadi salah satu berita paling hangat saat itu. Maklum, dia disebut-sebut sebagai winger masa depan Jerman lantaran aksinya yang impresif di Bundesliga bersama Die Wolfe dan saat masih berseragam FC Schalke 04.
Tapi, setelah satu setengah musim berlalu, Draxler belum juga menunjukkan performa yang sesuai ekspektasi. Pemain 24 tahun ini bahkan lebih banyak menghabiskan waktu di bangku cadangan PSG. Tidak heran jika kemudian masa depannya di Parc Des Princes penuh ketidakpastian.
Kehadiran pelatih baru asal Jerman, Thomas Tuchel, musim panas ini tidak mengubah nasib Draxler. Dalam empat pertandingan yang telah dimainkan PSG di Ligue 1 musim ini, Draxler hanya dilibatkan dalam tiga di antaranya yang semuanya dia lakoni sebagai pemain pengganti. Pasalnya, Tuchel lebih memilih Angel Di Maria untuk mengisi posisi sayap kiri.
“Situasi di Paris memang sangat sulit,” kata Draxler. “Persaingan di sini sangat ketat, terutama di posisi saya. Ada Kylian (Mbappe) dan Neymar (Junior) yang juga bermain di posisi saya dan keduanya adalah pemain terbaik dunia atau setidaknya calon pemain terbaik dunia di masa depan. Tapi, saya tidak melihat alasan untuk pergi. Situasi ini tak jauh berbeda dengan musim lalu. Saat itu, saya masih dapat kesempatan memainkan 47 atau 48 pertandingan.”
Pengalaman itu pula yang membuat Draxler memutuskan bertahan di PSG. Apalagi, kontraknya masih berlaku hingga 2021. Pemain tim nasional Jerman ini tetap optimistis dirinya bakal mendapatkan kesempatan bermain seperti musim lalu.
-
Gol Tunggal Julian Draxler Pastikan Kemenangan Perdana Paris Saint-Germain
-
Kalahkan RB Leipzig, PSG Lolos Ke Final Liga Champion untuk Pertama Kali
-
Thomas Tuchel Masih Berharap Kylian Mbappe Tampil Kontra Atalanta
-
Real Madrid, PSG, atau Barcelona, Neymar akan Cari Pilihannya Sendiri
-
Di Tengah Pandemi Covid-19, PSG Siapkan Gaji Besar untuk Kalidou Koulibaly