DBasia.news – Barito Putera mengalami serangkaian peforma buruk. Terutama setelah kekalahan yang didapatkan di kandang Persela Lamongan, Selasa lalu. Kekalahan 1-2 itu memperpanjang rekor buruk Barito Putera yang tak pernah dalam 7 pertandingan terakhir.
Sejak mengalahkan Persebaya Surabaya 3-2 (22 Agustus) lalu, Barito Putera belum lagi merasakan kemenangan, dengan 5 kali ditahan imbang serta 2 kali kalah.
Rangkaian tren negatif itu pun membuat tim Laskar Antasari terlempar jauh dari persaingan di papan atas Liga 1. Dengan mengumpulkan 37 poin, rasanya kecil kemungkinan bagi Barito untuk mengejar 50 poin milik PSM Makassar di jalur juara, maupun menembus tiga besar untuk lolos ke kompetisi Asia.
Barito Putera
Pelatih Barito Putera, Jacksen F Tiago pun merasa bertanggung jawab atas performa negative yang terjadi di kubu tim Laskar Antasari.
“Permasalahan sebenarnya tidak ada. Saya yang tidak becus melatih Barito Putera,” tandas pelatih yang semasa bermain sukses membawa Persebaya Surabaya meraih gelar juara Liga Indonesia tersebut.
Jacksen memang cukup frustasi dengan apa yang tengah dialami tim asuhannya. Padahal, Barito menjadi salah satu tim kuda hitam yang sempat mengisi papan atas di sepuluh pekan awal kompetisi, melalui hasil maksimal yang sukses direngkuh.
Sedangkan soal materi pemain, Barito menjadi salah satu tim dengan skuat berkualitas. Sejumlah pemain jempolan sarat pengalaman seperti Samsul Arif berada di sana, beberapa diantaranya berlabel pemain tim nasional seperti Hansamu Yama.
Tak cukup disitu, 4 pilar asing berkualitas seperti Marcel Sacramento juga dimiliki Barito, hingga gelandang kelas dunia pada diri Douglas Packer yang pernah memperkuat Juventus, yang notabene adalah tim paling superior di Serie A Italia.
“(Materi pemain) tim ini sebenarnya tidak ada masalah. Mereka bisa bersaing dengan tim lain, tapi masih kurang percaya pada diri sendiri,” pungkasnya.
