DBasia.news – PSG (Paris Saint-Germain) meraih kemenangan 2-0 atas Manchester United di Old Trafford dalam lanjutan laga leg satu 16 besar Liga Champions, Rabu (13/2) dini hari WIB. Angel Di Maria jadi sosok yang paling senang atas kemenangan itu.
Dua gol Les Parisiens dicetak oleh Presnel Kimpembe dan Kylian Mbappe di babak kedua. Pemberi assists untuk kedua gol itu? Tentu saja Di Maria. Satu dari sepak pojok yang disambar Kimpembe, satunya lagi dari serangan balik yang diselesaikan baik oleh Mbappe.
Di Maria pada akhirnya jadi pemain yang paling senang, puas, dan mungkin di dalam lubuk hatinya, tertawa lebar dengan kemenangan itu. Apa yang dirasakannya itu wajar jika melihat ‘sambutan’ yang diberikan publik Old Trafford kepadanya.
Pemain berusia 30 tahun memang hanya semusim membela United pada musim 2014-15 sebelum hengkang ke PSG. Tapi, Di Maria pergi tanpa mencari masalah kepada Man United, melainkan kepada Louis van Gaal – manajer United kala itu.
Hal tersebut sebenarnya juga tidak aneh lagi. Toh cukup banyak pemain yang pernah bermasalah dengan metode kepelatihan Van Gaal yang keras, disiplin, hingga dia dijuluki Iron Tulip.
Entah kenapa comeback Di Maria disambut intimidasi tanpa henti dari suporter tuan rumah sepanjang laga (sebelum Di Maria digantikan di babak kedua). Cemoohan hingga lemparan botol dari fans ditujukan khusus kepadanya.
Bahkan Ashley Young tampaknya ingin memuaskan fans dengan sikap yang seharusnya tak perlu terjadi. Dalam duel perebutan bola, Young, yang sudah menerima kartu kuning, mendorong Di Maria keluar lapangan hingga mengenai pagar betis. Tindakan itu sampai dikecam oleh Thomas Tuchel, pelatih PSG.
“Saya pikir dia (Young) beruntung karena tindakannya itu (kepada Di Maria) tidak perlu terjadi – dia telah banyak bermain di sini dan dia tahu batasan yang sewajarnya,” papar Tuchel, dilansir dari Sky Sports.
“Tidak perlu mendorong Di Maria ke pagar pembatas. Saya pikir itu tidak dilakukannya dengan sengaja dan saya bahagia tidak ada cedera parah.”
Massimo Ambrosini, legenda Milan, bahkan mengomentari sikap Young dengan lebih ketus lagi. “Apa yang dilakukan Young benar-benar murni kotor (jahat): dia tahu bagaimana permukaan di sisi Old Trafford dibuat, dia bisa memberikan cedera serius kepada Di Maria.”
Segala perlakuan itu pada akhirnya sama sekali tidak memengaruhi Di Maria. Malah, seluruh ‘sambutan’ itu diubahnya menjadi enerji positif dan motivasi untuk memberikan yang terbaik. Salah besar mereka melakukannya kepada pemain yang pernah memenangi Liga Champions dengan Real Madrid.
“Di Maria sangat kompetitif. Jika Anda mengejeknya, itu tidak menjadikannya lemah. Saya pikir dia punya hubungan baik dengan fans. Dia sedikit nervous dan harus lebih tenang di paruh pertama. Pada akhirnya dia tampil baik,” tambah Tuchel.
Pemain asal Argentina juga menunjukkan bahwa dia memang manusia biasa. Beberapa fans yang tadinya diam juga ikut mencemoohnya karena Di Maria membalas provokasi itu dengan gesturnya kala coba meminum air di dalam botol, ekspresi bahagia di depan fans, dan berucap kasar. Namun pada akhirnya, sang malaikat tersenyum di markas Setan Merah.