IDNGoal.news, Indra Sjafri mengaku bukan pelatih yang anti dengan pemain naturalisasi. Namun baginya menggunakan pemain lokal adalah pilihan terbaik dalam timnya, yaitu Timnas Indonesia U-19.
Indra telah memanggil 28 pemain untuk menjalani pemusatan latihan (TC) timnas Indonesia U-19, di Lapangan UNY, Yogyakarta, sejak 19-27 Mei 2018. Tidak ada satupun sosok naturalisasi yang berada di skuat tersebut.
“Saya bukan pelatih sepak bola yang anti naturalisasi. Saya hanya ingin mendukung seluruh anak bangsa. Negera ini luas, banyak bakat- bakat yang bisa didapat tanpa harus menaturalisasi pemain asing,” kata Indra.
“Seharusnya seluruh media Indonesia mengimbau kepada para elemen di sepak bola untuk menolak naturalisasi. Rasa kebangsaan itu harus diangkat dari semua lini. Semua pihak harus memiliki rasa kebangsaan yang tinggi,” tutur Indra.
Saat ini PSSI tengah menjalani program pembinaan pesepak bola usia berjenjang untuk timnas U-16, U-19, dan U-23. Indra pun mendukung langkah itu karena bisa berbuah positif untuk talenta muda Indonesia.
“Bukan naturalisasinya yang salah. Kita semua harus mendukung semua anak bangsa. Saya mendukung langkah PSSI yang menyiapkan timnas berjenjang. Itu semua dilakukan agar para pemain muda Indonesia bisa siap dan bersaing dengan negara-negara lain.
Indra Sjafri kemudian menjelaskan alasan Jack Brown yang tidak masuk seleksi timnas Indonesia U-19 yang dihelat pada April 2017. Padahal sosok blasteran Indonesia-Inggris itu tengah menjalani trial untuk masuk tim West Ham United U-16 saat ini.
Sang pelatih menganggap ketika itu Jack memang murni tidak lolos proses seleksi. “Jika ada pemain Indonesia yang bermain di wilayah lain, itu beda cerita. Kami memberikan kesempatan untuk mereka. Namun, semua ada proses seleksi. Dia gagal masuk timnas karena memang dalam proses seleksi ada yang lebih baik,” ujar Indra Sjafri.
Timnas Indonesia U-19 sendiri akan tampil di Piala Asia U-19 pada bulan Oktober hingga November mendatang. Dalam turnamen itu, Indonesia tergabung dengan Grup A bersama dengan Uni Emirat Arab, Qatar, dan China Taipei