DBAsia News

Hierro Tak Mau Lagi Kerja Sama dengan Timnas Spanyol Usai Piala Dunia 2018

DBasia.news – Kekecewaan atas tersingkirnya timnas Spanyol dari Piala Dunia 2018 seolah belum mampu dihilangkan oleh legenda Real Madrid, Fernando Hierro. Pasca meninggalkan pekerjaannya sebagai pelatih sementara Spanyol, Hierro juga memutus kerja samanya dengan RFEF (Federasi Sepak Bola Spanyol).

RFEF sedianya menawarkan kembali pekerjaan sebagai Direktur Olahraga Spanyol kepada Hierro, namun, dia menolaknya. Disinyalir, Hierro ingin mencari tantangan baru. Entah itu kembali melatih klub setelah sebelumnya melatih Oviedo atau menjabat sebagai direktur di tempat lainnya.

“Setelah bertahun-tahun bersama, Federasi Sepak Bola Spanyol dan Fernando Hierro telah mengakhiri kerja sama, menyusul hasil dari perjalanan Spanyol di Piala Dunia Rusia. Pelatih timnas Spanyol menolak (kesempatan) kembali ke pekerjaan sebelumnya sebagai Direktur Olahraga RFEF, untuk mencari tantangan baru,” bunyi pernyataan di laman resmi RFEF.

“Federasi ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Fernando Hierro atas komitmen dan rasa tanggung jawabnya, baik itu untuk keberaniannya menjabat sebagai pelatih timnas, atau untuk sikapnya kepada federasi. Pintu akan selalu terbuka untuknya.”

Hierro, 50 tahun, menjadi Direktur Olahraga Spanyol selama dua periode, yakni pada medio 2007-2011 dan 2017-2018. Dia ditunjuk sebagai pelatih dadakan oleh RFEF sehari sebelum Piala Dunia 2018 berlangsung, untuk menggantikan Julen Lopetegui.

RFEF memecat Lopetegui karena mereka meyakini, mantan pelatih timnas Spanyol U21 menjalin kontrak dengan Madrid tanpa sepengetahuan mereka. Lopetegui dan Madrid baru memberi kabar kepada RFEF beberapa jam sebelum Madrid mengeluarkan pernyataan, menunjuk Lopetegui sebagai pelatih anyar menggantikan Zinedine Zidane.

Alhasil, Hierro hanya melanjutkan pekerjaan yang sudah dilakukan Lopetegui selama dua tahun untuk Spanyol di Piala Dunia 2018. Hasilnya pun sudah bisa ditebak. La Furia Roja tidak mampu berbicara banyak dan kandas di 16 besar oleh tuan rumah, Rusia, melalui drama adu penalti.

Topik:

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?