DBAsia News

Gary Neville Kirim Peringatan untuk Calon Manajer Tetap Manchester United

Gary Neville

DBasia.news – Manchester United bukan sekedar klub biasa. Selama bertahun-tahun dari era Sir Matt Busby sampai Sir Alex Ferguson, Man United punya filosofi atau tradisi yang tidak bisa diganggu gugat.

Seperti suatu hal sakral yang harus dihormati, begitu juga tradisi Setan Merah yang sudah menjadi landasan klub dalam jangka waktu panjang.

Dua tradisi Man United itu adalah pengembangan pemain muda dari akademi dan filosofi sepak bola ofensif. Mengorbitkan talenta dari akademi klub ke tim utama selalu jadi suatu hal besar yang dinanti fans.

Begitu juga permainan ofensif yang selalu identik dengan permainan United. Bermain dengan tempo tinggi, mengandalkan sisi sayap, dan memperlihatkan gairah besar ketika bertanding sudah jadi ciri khas klub peraih 20 titel Premier League.

DNA bermain itu sempat hilang selama enam tahun terakhir, sejak ditinggal pensiun oleh Ferguson pada 2013. David Moyes, Louis van Gaal, hingga Jose Mourinho coba mengubah tradisi itu dan gagal melakukannya.

Moyes dan Van Gaal cenderung menerapkan taktik yang membosankan, meski keduanya memberi kesempatan pemuda akademi beraksi di tim utama. Mourinho pun demikian, bahkan lebih parah: pragmatis dan tim selalu dinaungi pemberitaan negatif.

Ole Gunnar Solskjaer datang sebagai penyelamat. Tahu dapur United setelah bermain selama 11 tahun (1996-2007), Solskjaer mengembalikan identitas bermain tim. Terbukti, United menang enam kali beruntun di seluruh kompetisi dan mencetak total 17 gol.

Kendati demikian, Solskjaer bukan manajer tetap United. Dia datang sebagai pengganti Mourinho yang dipecat Desember lalu. Solskjaer punya peluang besar mendapatkan kontrak permanen jika mampu menjaga performa tim.

Namun tak dipungkiri juga ada potensi klub mencari penggantinya – Mauricio Pochettino salah satu kandidatnya. Melihat situasi itu, legenda United lainnya, Gary Neville, memberi pesan kriteria manajer yang seharusnya didatangkan klub.

“Seharusnya tidak ada seorang pun yang diperbolehkan memasuki pusat latihan Manchester United atau Old Trafford, lagi, untuk memberikan filosofi mereka sendiri. Itu sudah pernah dilakukan,” tegas Neville kepada Sky Sports.

“Filosofi Manchester United sangat dalam dan berarti, seperti halnya Barcelona dan Ajax (Amsterdam). Di Manchester United, Anda bermain cepat, sepak bola ofensif dengan cara yang menghibur. Anda membawa pemain-pemain muda ke tim utama dan memercayai mereka, lalu Anda menang.”

Secara tersirat, Neville memiliki harapan agar mantan rekan setimnya, Solskjaer, diberi kontrak permanen oleh manajemen Manchester United di akhir musim.

“Saya tidak berkata Manchester United harus mendatangkan manajer yang harus memenangi liga di beberapa musim ke depan, tapi, mereka harus mendatangkan manajer yang memberikan kepercayaan kepada pemain-pemain muda dari akademi,” pungkas Neville.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?