DBasia.news – Laga yang mempertemukan Sriwijaya FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (16/9) malam, sedikit berbeda dari pertandingan sebelumnya. Musim ini, untuk pertama kalinya ketiga kelompok suporter, yaitu Sriwijaya Mania, Ultras Palembang, dan Singa Mania berada dalam satu tribun.
Hal ini tak lepas dari penutupan tribun utara dan selatan. Penutupan itu merupakan sanksi menyusul pengrusakan yang dilakukan oknum suporter saat laga melawan Arema FC.
Karena itu pula ada tiga warna di tribun timur. Ultras dengan warna hitam, Sriwijaya Mania mengusung warna kuning, dan Singa Mania warna hijau, namun yel-yel dan nyanyian yang menggema sebagai dukungan pada SFC tetap satu.
Sriwijaya FC
Tak hanya saat pertandingan berjalan, ketiga kelompok suporter pun bergandengan tangan meninggalkan markas Laskar Wong Kito. Tidak ada lagi keributan antar suporter yang dalam beberapa musim terakhir sering terdengar. Saat ini, ketiga kelompok suporter telah bersatu meski tetap pada ciri khas masing-masing.
“Kami memang telah sepakat sebelumnya untuk damai mendukung Sriwijaya FC,” kata Ketua Sriwijaya Mania (S-MAN) Eddy Ismail.
Sebelum pertandingan pun, ketiga kelompok suporter dan pihak kepolisian sudah duduk satu meja membicarakan ketiga kelompok suporter SFC yang tergabung di tribun timur. Ketiga kelompok suporter SFC dan pihak kepolisian berkomitmen untuk menjaga ketertiban dan keamanan di laga kandang SFC.
Persebaya
Melihat hal itu, asisten manajer Sriwijaya FC, Achmad Haris mengaku sangat terharu dengan dukungan dari ketiga kelompok suporter SFC.
“Kami berharap suporter mau tergabung di laga selanjutnya di satu tribun. Karena kami lihat dukungan suporter jauh lebih terasa,” ujarnya.
Manajemen berharap tribun timur tetap menjadi pilihan utama untuk memberikan dukungan kepada penggawa SFC setelah hukuman selesai. “Tribun utara dan selatan bisa dibuka untuk umum saja,” ucapnya.