DBasia.news – Manajer Chelsea, Frank Lampard, tak mau terlalu berlebihan memuji pemain mudanya usai kemenangan telak timnya dengan skor 5-2 kontra Wolverhampton Wanderers beberapa waktu lalu.
Banyaknya sorotan kepada pemain-pemain muda Chelsea saat itu sangat wajar. Pasalnya mereka memang tampil cemerlang. Bahkan semua gol lahir dari aksi pemain produk akademi Chelsea, tiga gol Tammy Abraham serta dua lagi datang dari Fikayo Tomori dan Mason Mount.
Usai pertandingan, Lampard seperti menahan diri untuk melontarkan pujian kepada pemain-pemain mudanya. Sang manajer justru lebih memusatkan perhatiannya kepada seorang pemain yang dianggapnya sebagai pilar.
“Willian tampil luar biasa hari ini. Kerja kerasnya di atas lapangan luar biasa. Kualitas dan kecepatannya,” ujar Lampard.
“Dia adalah pemain terbaik kami sejak saya menjadi manajer.”
Selang enam pekan kemudian, setelah Callum Hudson-Odoi dan Christian Pulisic mulai bersinar, pendapat Lampard soal Willian tidak berubah. Di tangah skuat muda, Lampard membutuhkan sosok senior yang menjadi pilar. Sosok itu ada dalam diri Willian.
Lampard tidak sembarang memilih Willian. Sang manajer sudah mengenal pemain berusia 31 tahun tersebut. Pengalamannya 28 kali bermain dalam satu tim membuat Lampard mengenal karakter dan kemampuan Willian.
Pemain yang pernah memperkuat Shakhtar Donetsk itu kini menjadi pilihan utama Lampard, mengalahkan Pulisic, Hudson-Odoi, dan Pedro. Willian pun membayar kepercayaan Lampard dengan menyumbang dua gol dan tiga assist dalam sembilan laga terakhirnya.
Saat Chelsea dipegang Maurizio Sarri, Willian bukanlah pilihan utama. Meski begitu dia masih bisa mengemas 13 assist di semua kompetisi musim lalu, hanya Eden Hazard yang memiliki catatan lebih baik dengan 17 assist.
Chelsea boleh saja semringah melihat kiprah pemain-pemain muda, namun di mata Lampard, yang menjadi pilar utama dari timnya adalah Willian.