DBasia.news – Tanpa ada masalah kecil yang terkuak, tiba-tiba badai besar melanda Barcelona. Konflik internal ternyata menjadi alasan klub asal Katalan itu berada dalam krisis.
Sang presiden, Josep Maria Bartomeu berada dalam sorotan setelah enam anggota direksi klub mengundurkan diri. Kinerja dan kepemimpinan pria berusia 57 tahun itu pun dipertanyakan.
Bartomeu awalnya mengemban jabatan sebagai presiden Barcelona pada 2014. Ia ditunjuk langsung oleh presiden sebelumnya, Sandro Rosell yang mengundurkan diri karena terjerat kasus penggelapan dana transfer Neymar yang dibeli dari Santos.
Penunjukkan Bartomeu itu merupakan keputusan kontroversial. Ia jadi satu-satunya orang yang menduduki jabatan itu tanpa proses pemilihan.
Meski begitu, Bartomeu berhasil memenangi pemilihan presiden Barcelona yang digelar setahun berselang mengalahkan Joan Laporta. Ia pun berhak memimpin klub itu selama enam tahun ke depan hingga 2021.
Namun dalam perjalanannya, Bartomeu kerap mengeluarkan kebijakan yang kurang populer dan membuatnya di kritik. Berikut kebijakan-kebijakan Bartomeu yang akhirnya menimbulkan krisis di tubuh Barcelona yang dikutip dari Goal International:
Transfer Neymar ke PSG
Pada 2017 lalu Neymar hengkang Paris Saint-Germain (PSG) dengan transfer senilai 222 juta euro. JUmlah tersebut membuat bintang asal Brasil itu kini menjadi pemain termahal dunia.
Transfer itu nyatanya tak disetujui mayoritas pemain Barcelona termasuk Lionel Messi. La Pulga sudah beberapa kali mengungkapkan keinginannya agar klub memulangkan kembali Neymar ke Camp Nou.
Pada musim panas lalu, Bartomeu sempat berusaha mewujudkan keinginan Messi tersebut. Namun PSG enggan melepas Neymar dengan harga jauh di bawah nilai belinya.
Pemecatan Ernesto Valverde
Ernesto Valverde ditunjuk Bartomeu sebagai pelatih Barcelona pada musim panas 2017 menggantikan Luis Enrique. Keputusan ini sempat menuai kritik karena sang pelatih dinilai tak paham dengan karakter klub.
Gaya bermain Barcelona era Valverde dianggap terlalu pragmatis. Para pemain jebolan La Masia juga semakin terpinggirkan.
Berbagai kritik itu dapat dibungkam Valverde dengan mempertahankan dominasi El Barca di Spanyol. Ia sukses mempersembahkan empat trofi termasuk dua gelar LaLiga secara beruntun.
Nasib Valverde akhirnya tak bisa lagi diselamatkan pada awal tahun ini. Ia harus lengser dari jabatannya setelah Barcelona takluk dari Atletico Madrid semifinal Piala Super Spanyol.
Yang menjadi permasalahan adalah Bertomue memecat Valverde tanpa menyiapkan penggantinya terlebih dahulu.Enrique Setien akhirnya ditunjuk setelah ia gagal merayu Ronald Koeman dan Xavi Hernandez.
Pemecatan Valverde juga sempat membuat Messi berseteru dengan Direktur olahraga Barcelona, Eric Abidal. Keduanya bahkan beradu argumen secara terbuka di media.
Abidal menilai ada pemain yang tampil setengah hati sehingga Valverde akhirnya dipecat. Komentar tersebut membuat Messi bereaksi dengan meminta mantan rekan setimnya itu menyebut nama pemain yang dimaksud.
Barcagate
Setelah perseteruan Abidal dan Messi berada, konflik baru muncul di tubuh Barcelona. Bartomeu diketahui menyewa sebuah agensi bernama I3 Ventures untuk memulihkan nama baiknya di media dengana menggunakan uang dari kas klub.
Konflik ini sering disebut sebagai Barcagate. Namun Bartomeu menolak tudingan tersebut.
Kebijakan Transfer Aneh
Barcelona mendatangkan Martin Braithwaite pada jendela transfer Januari lalu. Penyerang Leganes itu diboyong dengan nilai transfer mencapai 18 juta Euro.
Barcelona saat itu memang membutuhkan penyerang baru pada Januari lalu setelah Luis Suarez dan Ousmane Dembele mengalami cedera yang cukup parah. Namun mendatangkan penyerang antah berantah tersebut benar-benar diluar dugaan.
Pemotongan gaji pemain hingga 70 persen
Keputusan Barcelona memangkas gaji pemainnya selama masa pandemi virus corona sempat menimbulkan konflik. Sejumlah pemain dikabarkan tak setuju dengan hal ini.
Messi rumornya termasuk dalam daftar pemain yang menolak pemotongan gaji. Namun hal itu buru-buru dibantah oleh yang bersangkutan.
Pengunduran diri para pejabat Barcelona
enam anggota direksi klub yaitu Emili Rousand (Wakil Presiden Barca), Enrique Tombas, Silvio Elias, Maria Teixidor, Josep Pont, dan Jordi Clasamiglia mengundurkan diri dari jabatannya. Mereka melakukannya karena sudah tak sejalan dengan Bartomeu.
Keenam orang tersebut menganggap Barcelona di masa kepemimpinan Bartomeu sudah melanggar filosofi klub. Mereka meminta pemilihan presiden dipercepat.
-
Hampir Dua Tahun Nganggur, Eks Pelatih Barcelona Segera Dapat Kerja
-
Xavi Percaya Dembele Akan Setia Dengan Barcelona
-
Sergio Busquets Akui Barcelona Tersingkir Dari Liga Champions Karena Kesalahan Sendiri
-
Ansu Fati Perpanjang Kontrak Di Barcelona Hingga 2027, Klausul Pelepasannya Tinggi!
-
Barcelona Suka Menyalahkan Orang Asing jika Punya Masalah