DBasia.news – Curtis Jones tidak akan pernah melupakan pengalamannya tampil di Derby Merseyside dan mencetak gol ke gawang tim rival sekota. Semakin spesial lagi gelandang berusia 18 tahun melakukannya di Anfield.
Pertandingan berlangsung di Anfield pada putaran tiga Piala FA, Minggu (05/01) malam WIB. Jurgen Klopp merotasi skuat Liverpool dan banyak menurunkan pemain muda – salah satunya Jones – sementara Everton berkekuatan penuh.
Laga berjalan alot di Anfield. Liverpool punya 58 persen penguasaan bola dan Everton 42 persen. Di babak kedua, Jones menjadi penentu hasil akhir laga dengan golnya yang berkelas di menit 71.
Menerima bola di kanan pertahanan Everton, Jones melepaskan tendangan melengkung ke sisi kiri gawang tanpa dapat diantisipasi Jordan Pickford. Golnya itu menjadikan Jones sebagai pencetak gol termuda di Derby Merseyside (usia 18 tahun 340 hari) setelah Robbie Fowler (18 tahun 338 hari) pada 1994.
Gol dan kemenangan itu semakin terasa spesial bagi Curtis Jones. Tidak hanya dia asli kelahiran Merseyside, Jones juga melawan penyakit demi dapat tampil di Derby Merseyside.
“Bos (Jurgen Klopp) kuat dengan tidak memperlihatkannya ketika Anda sakit dan menunjukkan hal-hal ketika Anda dalam kondisi sulit, jadi saya pikir sudah benar saya tak memperlihatkan sedang sakit,” ucap Jones di laman resmi Liverpool.
“Saya lega saya tidak memperlihatkannya karena saya bermain dan membantu tim. Saya bahagia kami meraih kemenangan dan menantikan putaran berikutnya.”
Jones sudah berada di akademi Liverpool sejak 2010 dan promosi ke tim utama tahun lalu. Mencetak gol di laga derby akan selalu jadi kenangan terindah baginya.
“Saya pikir untuk saya, menjadi pemain muda, pemain lokal, dan bermain untuk tim yang saya cintai dan fans yang saya cintai sangatlah besar,” tambah Jones.
“Saya bermain dan coba memanfaatkan tiap kesempatan yang saya dapatkan. Tiap laga yang saya mainkan saya coba memberikan yang terbaik,” tegasnya.
Penampilan hebat Jones tidak lepas dari sorotan Klopp. Dia paham betul bagaimana rasanya pemain lokal yang bermain di tim utama dan menjebol gawang tim rival sekota.
“Laga yang sensasional dan gol yang sensasional dari seorang Scouser – apa lagi yang bisa Anda dapatkan lebih baik?” tambah Klopp.
“Anda tak bisa tampil seperti saat anak-anak tampil, jika Anda berpikir Anda seharusnya tidak tampil bagus di tim itu.”
“Mereka semua berpikir demikian. Saya sangat bahagia mereka semua tampil bagus malam ini. Satu-satunya hal yang tak saya inginkan adalah hasil imbang. Kami harus mengambil risiko dan itu terbayarkan,” pungkas manajer asal Jerman itu.
Curtis Jones masih asing di telinga fans sepak bola Eropa, khususnya bagi mereka yang bukan fans Liverpool. Bolaskor.com akan memberikan sedikit penjabaran mengenainya:
The Next Steven Gerrard
Jordan Henderson jadi kapten Liverpool setelah Steven Gerrard, ikon dan legenda The Reds. Tapi potensi penerusnya, di posisi yang sama (gelandang), belum ada. Wajar jika Curtis Jones dianggap fans Liverpool sebagai calon penerus Gerrard.
Jalan masih panjang untuk gelandang berusia 18 tahun. Jones harus terus bekerja keras – tetap rendah hati – untuk terus meningkatkan permainannya demi dapat memaksimalkan potensinya.
Langganan Timnas Inggris
Bukan timnas Inggris senior tentunya. Curtis Jones setidaknya harus bisa meyakinkan Klopp untuk memainkannya reguler di tim utama untuk mewujudkan mimpi bela timnas Inggris senior.
Namun di usia muda, Curtis Jones memiliki pengalaman besar karena telah membela timnas Inggris dari level U-16 hingga U-19. Bersama U-19 Jones telah mencetak dua gol dari 23 penampilan.
Integrasi ke Tim Utama Liverpool
Persaingan di tim utama memang ketat, namun itu bukan berarti Klopp tidak memercayainya. Perlahan, Klopp meleburkannya ke tim utama dengan memberinya kans menjalani debut di Premier League pada Desember 2019 melawan Bournemouth.
Di turnamen lain Jones menjalani debut di Piala FA saat melawan Wolverhampton Wanderers pada Januari 2019. Pun demikian di Piala Liga pada September 2019 menghadapi Milton Keynes Dons.