DBasia.news – Luis Milla Aspas tidak kunjung menerima tawaran perpanjangan kontrak hingga tenggat waktu sekalipun. Oleh karena itulah, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Yoyok Sukawi menilai, pelatih Timnas Indonesia non-aktif, Luis Milla Aspas, sedang bermain politik.
Yoyok telah menerima laporan dari Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, terkait perkembangan negosiasi dengan Milla. Yang diterima pihaknya adalah pelatih berusia 52 tahun itu tidak menjawab proposal PSSI.
“Ada yang dilaporkan secara lisan oleh Sekjen, Milla itu tidak mau datang. Negosiasi itu tidak mau. Jadi menyulitkan kita juga. Kita kasih penawaran, dia jawab saja tidak, katanya mau datang dan mengirimkan agen, agennya saja tidak datang,” ujar Yoyok.
Sebagai salah satu orang yang mengerti politik, lantaran saat ini berstatus sebagai Kader Partai Demokrat, Yoyok menganggap Milla sedang jual mahal kepada PSSI. Tujuannya, supaya nilai kontrak yang ditawarkan dinaikkan.
Luis Milla
“Jadi yang dia omongkan berbeda. Ini yang menyulitkan kita. Kalau saya bicara sebagai orang politik, dia itu main politik dia itu. Supaya harganya dia naik terus. Menurut saya penawaran kita sudah cukup tinggi, lebih tinggi dari sebelumnya. Pasti mau. Tapi dia sepertinya melihat kondisi politik di Indonesia kan panas ini. Dia manfaatkan itu. Sepertinya begitu. Kita tunggu saja,” kata Yoyok.
Dugaan tersebut muncul lantaran Milla tak kunjung menjawab tawaran perpanjangan kontrak dari PSSI untuk membesut Timnas Indonesia. Apalagi, sempat ada kabar Milla akan mengutus agennya untuk hadir di Indonesia, tapi kenyataannya nihil.
“Kalau Milla datang atau agennya datang, pasti dia beritikad baik. Wong dia datang saja tidak. Terus piye? Masa kita sampai menyembah-nyembah. Kan tidak,” tutur Yoyok.
“Kita sudah kasih penawaran maksimal ke Milla. Kita sudah kasihkan semua itu. Tapi memang dianya saja yang tidak mau menurut saya pribadi. Dianya jual mahal atau mungkin cara negosiasinya,” imbuh pria yang juga menjabat sebagai CEO PSIS Semarang ini.