DBasia.news –Sebuah kompetisi sepak bola bisa diibaratkan sebagai lomba lari marathon. Yang tercepat saat start belum jaminan menjadi pemenang.
Premier League musim ini ada tiga klub yang mencatat hasil sempurna, empat kemenangan dalam empat laga awal; Liverpool, Chelsea, dan Watford. Nama yang disebut terakhir terbilang kejutan.
Saking mengejutkannya, kini semua mata menyoroti tim asuhan Javi Garcia. Ada yang menyebut ini hanya keberuntungan semata, sebaliknya tidak sedikit yang mengatakan jika Watford pantas berada di papan atas.
Sepanjang sejarah Premier League, apa yang terjadi bersama Watford bukanlah pertama kali. Paling tidak ada empat klub yang pernah mencatat hasil serupa dengan The Hornets, namun kemudian meredup.
Berikut empat klub yang meredup usai gemilang di awal musim Premier League.
- Aston Villa, 2014-15
Di bawah asuhan Paul Lambert, Aston Villa mencatat hasil cemerlang di awal musim 2014-15. Dari empat laga yang dilakoni mereka mencatat tiga kemenangan tanpa kekalahan.
Namun euforia tidak berlangsung lama. Villa kemudian menderita khususnya saat jadwal berat memaksa mereka menghadapi tim kuat macam Arsenal, Chelsea, Manchester City, dan Tottenham Hotspur di mana semuanya berakhir dengan kekalahan.
Perlahan tapi pasti, peringkat Villa melorot tiap pekannya. Alhasil, meski mengawali musim dengan gemilang, Lambert akhirnya didepak pada Februari 2015. Tim Sherwood yang masuk menggantikan Lambert berhasil menyelamatkan Villa dari degradasi dan tampil di final Piala FA meski kalah 0-4 dari Arsenal.
- West Bromwich Albion, 2017-18
Musim lalu West Brom terdepak dari Premier League setelah menjadi juru kunci dengan hanya meraih 31 poin. Situasi ini sangat bertolak belakang dengan saat mereka mengawali musim.
Diasuh Tony Pulis, optimisme West Brom mengapung tinggi di awal musim setelah mengakhiri musim sebelumnya dengan baik. Optimisme makin tinggi setelah dalam tiga laga awal musim 2017-18, The Baggies tidak terkalahkan dalam tiga laga pertama, dua menang dan sekali imbang.
Dengan catatan tersebut, tidak heran jika banyak pengamat yang memprediksi West Brom akan kembali menembus 10 besar di akhir musim. Namun yang terjadi justru sebaliknya.
West Brom berada di urutan kedua dari bawah di paruh musim setelah hanya meraup tujuh poin dalam 16 laga. West Brom memecat Pulis dan merekrut Alan Pardew yang malah membuat situasi makin parah.
Di bawah Pardew, West Brom hanya meraih satu kemenangan dalam 18 pertandingan. West Brom pun akhirnya terdepak dari Premier League.
- Charlton Athletic, 2005-06
Di awal musim 2005-06, hanya ada dua klub yang mencatat hasil 100 persen dalam empat laga awal di Premier League; Chelsea dan Charlton. Bahkan setelah 10 laga berjalan, Charlton mampu duduk di tangga kedua klasemen dengan simpanan satu laga dibanding klub-klub lain.
Namun, setepas itu pasukan Alan Curbishley terus menukik. Setelah menelan lima kekalahan beruntun, mereka terlempat dai 10 besar. Curbishley memutuskan mengundurkan diri sebagai manajer klub yang diasuhnya selama 14 tahun. Charlton mengakhiri musim di peringkat ke-13.
- Crystal Palace, 2015-16
Crystal Palace mencatat tiga kemenangan dalam empat laga awal musim 2015-16. Salah satu kemenangan mereka raih saat tandang ke markas Chelsea.
Diperkuat pemain anyar yang dibeli mahal seperti Yohan Cabaye dan Connor Wickham, Crystal Palace berambisi mencapai zona kompetisi Eropa. Ambisi yang tampaknya tidak berlebihan setelah Crystal Palace mampu berada di posisi kelima pada paruh musim. Mereka bahkan berada di atas Liverpool dan Manchester United.
Namun memasuki tahun baru, pasukan Alan Pardew tidak pernah menang dalam 14 laga beruntun. Palace terlempar dari papan atas dan harus berjuang menghindari degradasi.
The Eagles akhirnya finis di peringkat ke-15 dan memecat Pardew di awal musim berikutnya.