DBasia.news – Evgeny Khmaruk tentu tak asing di telinga pecinta Persija Jakarta. Ia merupakan bagian skuat Macan Kemayoran di Liga Indonesia musim 2007/2008.
Penjaga gawang asal Moldova itu punya tinggi badan nyaris 2 meter. Berdasarkan data, ia memiliki tinggi 190 cm.
Evgeny Khmaruk saat itu sangat diandalkan skuat Macan Kemayoran. Dan dikenal sebagai seorang kiper yang sulit ditembus lawan.
Ketangguhannya di bawah mistar gawang Persija Jakarta bahkan mengingatkan keperkasaan Mbeng Jean Mambalaou, kiper asing asal Kamerun yang berperan penting dalam kesuksesan Persija pada 2001.
Evgeny Khmaruk tak lama di Persija. Persoalan di babak delapan besar Liga Indonesia 2007/08 diperkirakan turut menjadi sebab.
Seperti diketahui, ia terlibat gesekan dengan Cristian Gonzales saat Persija bertemu dengan Persik di babak delapan besar. Menurut laman Bambang Pamungkas, itu dipicu ulah Cristian Gonzales yang menendang Abanda Herman dari belakang setelah laga usai.
Sebelumnya Evgeny Khmaruk sudah dibuat kesal oleh wasit sehingga menepi dan melepas sarung tangan. Itu dipicu keputusan wasit yang mengesahkan gol kedua Persik yang dicetak oleh Gonzales dan membuat laga menjadi 2-2. Bentuk protes ini ditunjukkan karena merasa Cristian Gonzales lebih melanggar Abanda Herman.
Perkelahian Evgeny Khmaruk dengan Gonzales memunculkan respons dari Komite Disiplin PSSI. Kedua pemain dihukum larangan bermain dan tentu mencoreng nama Evgeny Khamaruk, termasuk sebagai kiper handal.
Pada Maret 2008, nama Evgeny Khmaruk masuk dalam daftar hitam. Ia dimasukkan dalam kategori 2 sebagai pemain yang tidak direkomendasikan untuk direkrut di Liga Indonesia musim berikutnya.
Kiper kelahiran Tiraspol itu kemudian melanjutkan karier di Bulgaria dan Rusia sebelum pulang ke negaranya untuk membela tiga klub setempat sejak 2009 sampai 2014. Di klub terakhirnya dan kota kelahiran, Dinamo-Auto, Evgeny Khmaruk sempat menjadi asisten pelatih. Berbekal pengalaman, ia mengurusi kiper tim Dinamo Auto.
Evgeny Khmaruk diketahui lewat laman Pridnestrovie Daily pada Desember 2017 hijrah ke lapangan lebih kecil meski ia diperkirakan sudah terlibat sejak 2016. Ia bermain mini-football atau sepak bola mini dan kembali sebagai penjaga gawang.
FC Interdnestrcom menjadi klub mini-football Moldova yang diperkuatnya. Terakhir atau pada awal Mei 2018, ia terlibat derby Tiraspol di liga mini-football Moldova melawan Tiras-Grebenik.
Klub yang diperkuat menang 3-1 dan dilaporkan TCB berpeluang tampil di Liga Champions Sepak Bola Mini, atau kompetisi level Eropa. “Setiap pertandingan bagi kami sulit. Melawan Grebenik tidak terkecuali. Selain itu karena ini derby Tiraspol,” kata Evgeny Khmaruk.