DBasia.news – Duet pelatih Chelsea Maurizio Sarri dan Gianfranco Zola, menjadi perumpamaan kolaborasi antara Djadjang Nurdjaman dan Bejo Sugiantoro di tim Persebaya Surabaya.
Bejo adalah orang yang sangat berpengalaman di Persebaya. Bejo sudah tahu seluk beluk tim ini. Termasuk karakter permainannya. Bejo mirip dengan Zola yang dikenal sebagai legenda hidup Chelsea.
Sementara Djanur-sapaan akrab Djadjang diibaratkan seperti Sarri. Sosok yang belum pernah menjadi bagian dari Persebaya, baik sebagai pemain maupun pelatih, namun memiliki segudang prestasi di sepak bola.
“Saya sempat nonton pertandingan Chelsea. Di sana ada Sarri dan Zola yang juga bisa bekerja sama. Ibaratnya seperti itu. Ada (pelatih) senior, ada (pelatih) junior,” sebut legenda hidup Persebaya ini.
Bejo Sugiantoro
Bejo akan mendampingi Djanur pada sisa kompetisi Liga 1 2018. Untuk saat ini Bejo lah yang memimpin tim. Sebab Djanur masih menjalani kursus AFC Pro modul ketiga yang berlangsung hingga 1 September nanti.
Djanur juga kemungkinan tidak bisa mendampingi Persebaya saat pada pertandingan melawan PSBI Blitar dalam ajang Piala Indonesia 2018, Minggu (2/9) besok di Stadion Jala Krida Mandala AAL Bumimoro, Surabaya.
Bejo mengaku sudah berkomunikasi dengan Djanur terkait kondisi pemain, maupun persiapan Green Force menghadapi PSBI. Ayah kandung pesepak bola Rachmat ‘Rian” Iranto ini mengaku tidak mendapatkan instruksi khusus dari Djanur.
“Tidak banyak arahan khusus. Setiap materi latihan akan saya sampaikan ke coach Djanur supaya dia tahu program kami seperti apa,” tutup Bejo.