DBAsia News

DFB Menyesal Terhadap Ozil

Mesut Ozil

DBasia.news – Keputusan pensiunnya Mesut Ozil dari timnas Jerman masih jadi topik yang dibahas sampai saat ini. Pembicaraan tentangnya berlarut-larut karena publik tidak sekedar mengaitkannya dengan performa Ozil saat bertanding, melainkan isu rasialisme dan politik.

Seperti yang telah diketahui, pasca Ozil berfoto dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bersama Cenk Tosun dan Ilkay Gundogan, pemberitaan tentang Ozil dan Gundogan di Jerman menjadi buruk karena dianggap tidak menghargai Jerman yang membesarkan keduanya. Ozil dan Gurdogan lahir di Jerman, namun memiliki darah Turki.

Kritikan dari publik pun semakin besar setelah Jerman tersingkir dini di Piala Dunia 2018, hingga akhirnya Ozil memutuskan pensiun dengan 92 caps dan 23 gol, serta titel Piala Dunia 2014 yang dimilikinya dengan Jerman. Dalam pernyataannya, Ozil merasa tidak dihargai dan menjadi target rasialisme.

Presiden DFB (Asosiasi Sepak Bola Jerman), Reinhard Grindel, juga bersalah sebelumnya karena dianggap menggiring publik dengan opininya yang meminta Ozil berbicara kepada publik soal fotonya bersama Erdogan. Grindel pun mengaku menyesali keputusannya yang tidak memberikan dukungan kepada Ozil.

 

Mesut Ozil


“Terkait serangan rasial, saya seharusnya bisa mengambil posisi yang lebih jelas di beberapa poin dan berdiri mendukung Mesut Ozil. Saya seharusnya lebih jelas dengan kata-kata saya. Serangan seperti itu sepenuhnya tidak dapat diterima. Saya menyesali bahwa dia merasa dicampakkan oleh DFB,” tutur Grindel kepada Bild.

“Penting untuk mengatakannya, bahwa saya tidak mengatakan apapun tentang performanya setelah Piala Dunia. Bagi saya, sudah jelas bahwa kami menang dan kalah bersama. Menjadikan satu individu tertentu sebagai pemain yang bertanggung jawab atas tersingkirnya kami benar-benar absurd,” sambungnya.

Grindel juga mengklarifikasi ucapannya yang meminta Ozil memberi penjelasan kepada publik soal fotonya bersama Erdogan.

“Setelah berfoto dengan Presiden Erdogan, Ilkay Gundogan sudah jelas dan memahami dengan baik melalui pernyataannya. Saya menginginkan hal yang sama dari Ozil, karena saya tahu dari percakapan bersama fans bahwa mereka juga bertanya-tanya tentangnya,” imbuh Grindel.

“Hal itu tidak seharusnya diartikan sebagai kritikan atas performanya. Saya hanya menginginkan penjelasan seperti itu, bahkan meski jika kami memenangi Piala Dunia,” tandasnya. Nasi telah menjadi bubur, tutur sebuah pepatah. Apapun yang disesali Grindel, keputusan Ozil pensiun sudah bulat.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?