DBAsia News

Cerita Manis Julen Lopetegui Usai Juara Liga Europa

DBasia.news – Sevilla menjadi juara Liga Europa 2019-20. Sosok sang pelatih Julen Lopetegui menjadi salah satu rahasia kehebatan Los Nervionenses.

Jalan terjal harus dilalui Sevilla untuk menjuarai turnamen kasta kedua antarklub elite Eropa ini. Los Nervionenses bahkan harus berhadapan langsung dengan dua favorit juara, Manchester United dan Inter Milan.

Namun semua itu mampu dilewati Sevilla dan Lopetegui dengan mulus. Manchester United mereka kalahkan dengan skor 2-1 di semifinal.

Sevilla juga tampil perkasa saat bertemu Inter di partai final. Jesus Navas dan kawan-kawan menutup laga dengan kemenangan 3-2.

Trofi Liga Europa menjadi sebuah comeback manis bagi Lopetegui. Kini namanya tentu akan kembali diperhitungkan.

Karier Lopetegui nampak seperti akan habis setelah mengambil keputusan kontroversial pada musim panas 2018. Ia menerima tawaran menangani Real Madrid jelang memimpin Timnas Spanyol berlaga di Piala Dunia.

Lopetegui pun harus menanggung akibatnya. Ia dipecat hanya dua hari jelang Piala Dunia dimulai.

Spanyol kemudian langsung tersingkir di babak 16 besar. Publik Negeri Matador menunjuk sosok Lopetegui sebagai penyebab kegagalan ini sehingga menjadi musuh nomor satu.

Ironisnya, Lopetegui tak bertahan lama di Madrid. Tak sampai setengah musim, manajemen Los Blancos memecatnya setelah menelan serangkaian hasil buruk.

Setelah dipecat Madrid, Lopetegui seperti kesulitan mendapatkan pekerjaan abru. Padahal rekam jejaknya cukup mentereng karena pernah membawa Timnas Spanyol U-19 dan U-21 juara Piala Eropa.

Lopetegui menganggur hampir satu tahun sebelum Sevilla datang memberikan tawaran. Singkat cerita, ia menandatangani kontrak selama tiga tahun pada 4 Juni 2019.

Namun kedatangannya tidak disambut baik oleh suporter Sevilla. Mereka masih menganggap Lopetegui sebagai pengkhianat karena keputusan kontroversialnya pada 2018 silam.

Menarik melihat bagaimana respons para suporter yang sempat menolak kedatangan Lopetegui sekarang. Yang jelas, mayoritas pendukung Sevilla kini menganggapnya sebagai pahlawan.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?