DBasia.news – Gelandang Timnas Indonesia U-23, Evan Dimas, menceritakan situasi dalam tim ketika dan sesudah pertandingan babak 16 besar sepak bola Asian Games 2018 kontra Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jumat (24/8). Menurutnya ada air mata yang keluar.
Itu setelah Stefano Lilipaly mencetak gol pada menit ke-94. Gol tersebut memunculkan harapan mengingat Indonesia sebelumnya dalam posisi tertinggal 1-2.
Indonesia tertinggal lebih dulu menyusul penalti yang diberikan wasit asal Australia Shaun Robert Evans kepada UEA. Bola berhasil dimasukkan Zayed Alameri dari titik putih pada menit ke-20.
Timnas Indonesia U-23 menyamakan kedudukan pada menit ke-52. Alberto Goncalves yang muncul di depan gawang menyambar bola hasil umpan silang Septian David Maulana.
Penalti yang diberikan Shaun Robert Evans kepada UEA membuat Indonesia kembali tertinggal. Mengingat Zayed Alameri berhasil memasukkan bola dari titik putih pada menit ke-65. Sebelum menyamakan kedudukan.
“Kami sedih. Kami sudah seperti keluarga. Yang paling sedih ketika melihat perjuangan teman-teman. Begitu Stefano mencetak gol, semua air mata keluar. Kami sudah seperti keluarga, adik dan kakak. Tapi memang belum rezeki,” kata Evan Dimas usai pertandingan.
Evan Dimas enggan membicarakan soal wasit. Wasit menjadi sorotan karena kepemimpinannya kontroversi di lapangan. Ia juga tak mau terlalu membicarakan bagaimana UEA.
“Yang penting kami sabar. Kami harus fokus ke tim,” jelas Evan Dimas.