DBasia.news – Kericuhan yang terjadi pada uji tanding melawan Selangor FA, 6 September 2018 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, membuat Persija Jakarta kena imbas. Izin kepolisian untuk menggelar partai kandang urung turun sehingga Bambang Pamungkas dan kawan-kawan kembali menjadi tim musafir.
Kericuhan akibat ulah segelintir suporter Persija, Jakmania, di luar stadion. Membuat lemparan batu bertebaran dan mengakibatkan infrastruktur Patriot rusak. Warga sekitar pun trauma.
Hal itu tak lepas dari percobaan suporter memaksa masuk, namun digagalkan pihak kepolisian. Di dalam stadion, penonton sudah penuh sesak.
Menurut Direktur Utama Persija, Gede Widiade, Patriot hanya mampu menampung maksimal 29 ribu penonton. Jumlah itu tidak cukup untuk mengakomodir militansi Jakmania. Praktis, banyak pula yang tidak beruntung untuk menyaksikan pertandingan Persija di Patriot.
Gede Widiade menyindir Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang punya janji terhadap Persija. Yakni, sebuah stadion bertaraf internasional yang berdiri di Taman BMW, Jakarta Utara.
“Seharusnya dengan begini teman-teman di Pemprov DKI telah mempersiapkan (stadion) dengan animo keinginan masyarakat menonton Persija bisa tersalurkan,” ujar Gede Widiade.
Apalagi hingga kini, rencana tersebut baru berbentuk wacana. Belum ada bentuk nyata dari Pemprov DKI untuk mendirikan sebuah homebase untuk Persija, yang mampu menampung puluhan ribu Jakmania.
“Kalau pembangunan dimulai, minimal perasaan kekecewaan mereka sudah bisa terkurangi,” tutur Gede.