DBAsia News

Banyak Negara yang Merayakan Keberhasilan Prancis Juara Piala Dunia 2018

DBasia.news –  Butuh 20 tahun bagi Prancis untuk kembali menjuarai Piala Dunia. Seperti dua dekade silam, sukses tim nasional Prancis kali ini juga dijadikan sebagai simbol kemenangan persatuan, Bhineka Tunggal Ika ala Prancis.

Seperti diketahui, timnas Prancis dihuni banyak pemain pendatang (imigran), anak atau cucu imigran. Antoine Griezmann, pemain terbaik di laga final misalnya, berayah imigran Jerman dan ibunya berdarah Portugal. Sedangkan ayah Paul Pogba datang dari Kamerun dan sang ibu berasal dari Aljazair.

Semua pemain dari berbagai latar bersatu membela bendera Prancis. Semua pemain menyatu seperti sebuah keluarga. Bagi Prancis, inilah seharusnya yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Sekitar dua per tiga skuat Prancis memiliki latar belakang imigran. Sudah seperti Persatuan Bangsa-Bangsa talenta sepak bola.

“Inilah Prancis yang kami cintai. Ini sangat indah untuk disaksikan,” ujar Griezmann usai laga final.

“Keragaman dalam skuat merupakan gambaran dari bagaimana indahnya negeri Prancis,” kata Blaise Matuidi, gelandang Prancis yang orang tuanya berasal dari Angola dan Kongo.

Pada dua dekade silam, timnas Prancis dijuluki “Black, Blanc, Beur.” Sebutan yang menggambarkan keragaman tim yang dihuni pemain berkulit hitam, putih, dan asal Afrika Utara.

Kali ini, timnas Prancis lebih beragam daripada dua dekade lalu. Samuel Umtiti lahir di Kamerun, kiper cadangan Steve Mandanda datang dari Zaire. Pemain-pemain lainnya memiliki darah Aljazair, mali, Muritania, Maroko, dan Senegal. Tidak ketinggalan Jerman, Italia, Portugal, dan Spanyol.

“Banyak pemain yang datang dari asal berbeda. Tapi kami memiliki satu pikiran. Kami semua bermain untuk jersey yang sama. Untuk negara, kami memberikan segalanya. Seketika memakai jersey, kami melakukan semuanya bersama,” papar Griezmann.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?