DBasia.news – PSSI sudah mengambil langkah antisipatif jelang laga panas Persib Banding melawan Persija Jakarta. Melalui Sekretaris Jenderal, Ratu Tisha Destria, PSSI sudah menyiapkan hukuman, khususnya bagi Persib Bandung bila pertandingan berakhir rusuh.
PSSI tidak ingin peristiwa musim lalu, kembali terulang. Musim lalu, skuat Persija mendapat intimidasi dari suporter hingga ofisial tuan rumah kala menyambangi GBLA pada musim lalu. Ramdani Lestaluhu dan kawan-kawan ditimpuki menggunakan botol air mineral, batu, sampai petasan seusai pertandingan.
Yang paling mengerikan adalah saat pelatih fisik Persija, Yogie Nugraha dan Masseur Muhammad Aditya mendapat bogem mentah dari ofisial Persib kala ingin memasuki lorong GBLA. Tim berjuluk Macan Kemayoran pun bergegas keluar dari venue untuk menaiki kendaraan taktis (rantis) milik kepolisian guna menyelamatkan diri.
Pasca kerusuhan tersebut, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menghukum Persib dengan larangan lima pertandingan tanpa suporter. Sebagai antisipasi, Tisha mengimbau suporter tuan rumah untuk mengendalikan diri, atau ancamannya adalah sanksi untuk klub kebanggaan mereka.
“Ya sudah pasti. Tapi ini jangan, tidak mau ekstrim. Karena kita percaya suporter,” ujar Tisha belum lama ini.
Meski begitu, pada penerapan sanksi untuk Persib musim lalu, yang tidak boleh hadir hanyalah suporter beratribut. Sedangkan untuk penonton tanpa embel-embel tim berjuluk Pangeran Biru itu, tetap diperkenankan masuk.
“Toh waktu kemarin, musim lalu, kenapa tidak tegas langsung pertandingan tanpa penonton? Tapi melarang suporter Persib masuk, tapi suporter lain boleh. Saya bilang, memang kenapa? Memang ketika kita berganti baju ke kuning, tidak lagi memakai baju Persib yang biru itu, kalau dibelah, katanya darahnya itu berwarna biru. Apakah mereka ingin membohongi dirinya sendiri? Silakan mau begitu. Karena sepak bola esensinya bukan itu. Bukan larang-melarang,” tutur Tisha.