DBasia.news – Manajer asal Prancis, Arsene Wenger, buka-bukaan berbicara soal mantan klubnya, Arsenal. Wenger mengaku frustrasi karena tekanan manajemen.
Wenger memutuskan berhenti sebagai manajer Arsenal pada 2018 setelah lebih dari 20 tahun bertugas. Selama bertugas sejak 1996 pelatih asal Prancis itu merasa sudah menghadirkan perubahan seperti yang diharapkan manajemen klub.
“Saya frustrasi. Saya tidak punya cukup waktu untuk memikirkan sepak bola,” kata Wenger kepada beIN Sports.
“Saya mungkin ada dalam model manajemen yang menuntut begitu banyak hal. Saya melangkah perlahan. Saya merasa mendapat begitu banyak tekanan sejak awal sampai akhir berada di klub.”
“Konsentrasi saya terganggu karena menerima begitu banyak tekanan. Saya dihadapi banyak permintaan yang membuat saya tidak bisa fokus kepada hal paling penting dalam pekerjaan,” papar Wenger.
“Dalam 10-15 tahun ke depan kami harus memikirkan apa langkah selanjutnya. Anda melihat banyak pemain yang menjadi top sekarang ini, meski Anda berpikir ada dimensi yang sedikit hilang.”
“Ini karena para pemain mendapat tekanan yang berlebihan secara individual,” katanya sebagaimana dikutip dari Goal.
“Tidak jarang saya berpikir serta berkata, dia pemain bagus, tetapi saat bergabung dan bermain bersama tim, dia tidak menunjukkan performa memuaskan.
-
Mikel Arteta Membedah Alasan Arsenal Kalah Tiga Kali Beruntun
-
Liverpool Butuh Harry Kane di Lini Depan
-
Dianggap Jadi Anak Emas Premier League, Mikel Arteta Beri Tanggapan
-
Bos Arsenal Belum Bisa Pastikan Thomas Partey Dan Aubameyang Untuk Laga Liverpool
-
Arsenal Mulai Bangkit, Takehiro Tomiyasu Punya Peran Penting