DBAsia News

Arsenal Paling Sering Buat Blunder Berbuah Gol

DBasia.news –  Matteo Guendouzi merasakan konsekuensi setelah memprovokasi fans tuan rumah pada laga Watford vs Arsenal di Vicarage Road Stadium. Tidak jadi menang, Arsenal malah bermain imbang 2-2.

Pada babak pertama, semua berjalan baik untuk Arsenal. The Gunners menuju ruang ganti dengan unggul 2-0 berkat aksi Pierre-Emerick Aubameyang.

Akan tetapi, pada babak kedua, situasi berbalik 180 derajat. Gawang Arsenal terkoyak pada menit ke-53 melalui aksi Tom Cleverley.

Gol tersebut bermula dari kesalahan Sokratis Papastathopoulos saat memberi umpan pada Matteo Guendouzi. Sebab, bola yang dikirimnya terlalu lemah.

Gerard Deulofeu yang berada di dekat Guendouzi langsung menyerobot dan memberikan umpan pada Cleverley. Tak pelak, tembakan keras Cleverley mengoyak gawang The Gunners.

Usai gol tersebut, Matteo Guendouzi melakukan tindakan provokasi dengan mengangkat jari membentuk angka 2-1. Matteo Guendouzi seakan ingin menegaskan kepada suporter Watfrod jika Arsenal masih unggul.

Rupanya, memasuki 10 menit jelang akhir pertandingan, gawang Arsenal kembali jebol. David Luiz melakukan kesalahan fatal dengan menjegal Roberto Pereyra di kotak terlarang. Pereyra yang maju sebagai eksekutor pun bisa menjalankan tugasnya dengan sempurna. Skor 2-2 bertahan hingga akhir laga.

Berdasarkan catatan Opta Joe, gol pertama Watford menegaskan jika Arsenal adalah tim yang paling banyak membuat blunder menghasilkan gol di Premier League.

Sejak Premier League musim lalu, The Gunners telah melakukan 14 kesalahan sendiri. Jumlah tersebut dua kali lebih banyak dari klub lain.

Selain itu, Arsenal sejak musim lalu adalah tim yang paling banyak kebobolan dari penalti saat berlaga di Premier League. Sejauh ini, gawang Arsenal sudah kebobolan 10 kali dari titik putih – jumlah tersebut sama dengan yang diraih Brighton.

Menariknya, dua dari 10 gol tersebut tercipta karena pelanggaran David Luiz. Pemain asal Brasil itu telah menyebabkan dua penalti hanya dalam empat laga bersama Arsenal. Padahal, ketika di Chelsea, ia hanya menjadi biang keladi tiga penalti dari 160 pertandingan Premier League.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?