DBasia.news – Arema FC, menjadi satu dari sekian pihak yang juga ikut menyampaikan simpati atas insiden menyedihkan itu. Namun, Arema menunjukkan sikap yang berbeda dari tim lain, melalui pertandingan amal dengan menjamu Madura United, Sabtu 29 September mendatang.
Simpati atas kematian suporter dalam insiden Minggu lalu, memang masih deras mengalir dari masyarakat sepak bola nasional. Insiden pada laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta itu adalah tragedi nasional, hingga menyebabkan kompetisi Liga 1 terhenti untuk sementara waktu.
“Ini sebagai aksi nyata atas rasa simpati mendalam atas insiden yang terjadi. Karena, ini lah hal yang bisa kami lakukan sebagai perwujudan rasa duka itu,” papar General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Laga amal yang akan digelar di Stadion Kanjuruhan nanti itu pun memiliki tujuan mulia, yakni mengumpulkan donasi sebagai bantuan kepada keluarga Haringga Sirila, yang menjadi korban pada laga Persib kontra Persija, 23 September yang lalu.
Madura United
“Kami tidak mengambil keuntungan apapun. Semua pemasukan dari pertandingan amal ini akan kami sumbangkan kepada keluarga korban,” tandas Ruddy.
“Hal itu juga menjadi misi utama Madura United, dengan mau menjadi lawan kami di laga amal itu lewat biaya sendiri. Tidak ada match fee apa pun dalam laga amal nanti,” tambah manajer asal Madiun itu.
Pertandingan amal antara Arema FC kontra MU bisa juga sebagai pengobat kekecewaan Aremania, atas tertundanya super big match pada 30 September nanti. Sebelum kompetisi dihentikan sementara, Arema sudah bersiap menjamu Persebaya Surabaya, rival berat di Jatim yang sudah ditunggu oleh Aremania.
Dalam laga amal itu, Panpel Arema FC juga menetapkan harga tiket paling rendah sepanjang sejarah klub. Tim Singo Edan mematok harga tiket sebesar Rp 10 ribu untuk tribun Ekonomi, serta Rp 25 ribu di tribun VIP.
