DBasia.news – Real Madrid memulai musim secara mulus dengan meraih dua kemenangan dalam dua pekan pertama LaLiga. Pada pekan kedua Madrid menang besar 4-1 atas Girona.
Yang menarik, pada laga tersebut pelatih Madrid, Julen Lopetegui kembali memainkan Keylor Navas sebagai penjaga gawang. Ini merupakan laga ketiga beruntun Navas dipercaya menjadi kiper utama.
Sebelumnya Navas juga tampil di laga Piala Super Eropa kontra Atletico Madrid dan pekan pertama LaLiga menghadapi Getafe. Ya, Navas masih dipercaya oleh Lopetegui meski Madrid kedatangan kiper baru, Thibaut Courtois.
Sebelumnya dikabarkan Courtois akan ditampilkan saat Madrid melawan Girona. Namun, penampilan apik Navas dalam dua penampilan terakhir membuat Lopetegui masih memberi kiper asal Kosta Rika itu kepercayaan. Dan terbukti, Navas kembali tampil luar biasa saat melawan Girona.
Tidak heran jika publik Madrid menghujani Navas dengan pujian. Di media sosial banyak yang mengatakan kalau Courtois sepertinya harus membiasakan diri duduk di bangku cadangan.
Sejak kabar rencana Madrid mendatangkan kiper baru bergulir, Navas selalu menegaskan dirinya siap bersaing. Dan seperti biasa, Navas mampu menjawab tantangan, paling tidak hingga saat ini.
Usai laga melawan Girona, Navas kembali menegaskan dirinya tidak akan pergi meninggalkan Madrid meski harus berebut tempat dengan Courtois.
“Kami mendukung Keylor dan kenyataannya dia sudah tampil sangat baik,” ujar Lopetegui usai laga kontra Girona.
Sang pelatih sendiri tidak berani memberikan jawaban pasti mengenai posisi kiper utama skuatnya. “Kami akan melihat apa yang akan terjadi. Kompetisi terjadi di semua posisi,” urai Lopetegui.
Perbandingan Navas Vs Courtois
Thibaut Courtois
Jika menilik performa musim lalu, untuk urusan clean sheets Courtois lebih baik dibandingkan Navas. Courtois mencatat 15 clean sheet di Premier League. Sedangkan Navas hanya mampu membukukan enam clean sheets.
Namun secara keseluruhan, di beberapa aspek Navas lebih baik daripada Courtois. Musim lalu, Navas hanya kebobolan 31 kali di liga. Sedangkan gawang Courtois dijebol 34 kali.
Navas juga unggul dalam penyelamatan. Dia mencatat 83 melakukan saves dari 27 laga, sementara Courtois 76 kali dalam 35 pertandingan.
Dan, satu hal terpenting, Courtois belum pernah meraih gelar juara Liga Champions hingga saat ini. Sedangkan Navas mengangkat trofi Liga Champions tiga musim beruntun.
Faktor Lain
Keylor Navas
Tidak ada yang membantah ketangguhan mental Navas. Hal ini tidak lepas dari perjalanan kariernya yang terbilang menarik.
Keylor mendarat di Real Madrid setelah tampil luar biasa bersama Kosta Rika di Piala Dunia 2014 Brasil. Navas bergabung dengan Madrid setelah sebelumnya berpertualang di klub Spanyol lain macam Albacete dan Levante.
Di Madrid, Navas sejatinya diplot sebagai pelapis Iker Casillas. Semusim kemudian, Casillas memutuskan hengkang. Tidak ada pilihan lain, Madrid memberi kepercayaan posisi kiper utama kepada Navas.
Rencana ini semula ditentang habis-habisan oleh suporter Madrid yang menginginkan kiper Manchester United, David de Gea sebagai pengganti Casillas.
Meski pada awalnya ditentang publik, Navas berhasil mengambil hati fans usai membantu Madrid menjuarai Liga Champions. Pencapian yang kembali diulanginya dua musim berikutnya.
Namun, apa yang diberikan Navas kepada Madrid sepertinya belum cukup. Tiap kali bursa transfer dibuka, nama Navas selalu muncul sebagai salah satu pemain yang bakal dilepas. Tapi, tiap bursa transfer ditutup, Navas masih berkostum Los Blancos dan berulang kali menjadi penyelamat.
Penampilan Keylor Navas sangat konsisten. Di luar lapangan, dia menunjukkan kepribadian santun. Navas memiliki kualitas, ambisi, dan mental juara. Semua itu diikuti sifat rendah hati yang mampu merebut simpati.