Barcelona merekrut Antoine Griezmann dari Atletico Madrid sebesar 120 juta euro. Harga yang mahal. Tapi performa Griezmann belum sesuai harapan sejauh ini.
Griezmann diharapkan menjadi pendulang gol Barcelona, suksesor Luis Suarez, dan pembeda di saat Lionel Messi, Suarez, dan Ousmane Dembele kesulitan mencetak gol. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Griezmann baru mencetak enam gol dari 12 penampilan.
Bahkan kontribusi Griezmann, juara Piala Dunia 2018 dengan timnas Prancis, terbilang minim dalam membantu serangan Blaugrana – julukan Barcelona. Dalam dua laga terakhir, Griezmann tak berkutik kala Barcelona kalah 1-3 dari Levante dan imbang tanpa gol melawan Slavia Praha.
Uniknya, catatan Griezmann dalam membantu pertahanan timnya cukup menonjol dibandingkan dengan kontribusinya dalam fase ofensif. Unik, sebab Barca merekrutnya untuk mencetak gol di lini depan, bukan untuk menguatkan lini belakang.
Dalam statistik yang telah dihimpun, Griezmann telah merebut bola delapan kali dari kaki lawan (sebelum laga melawan Slavia Praha). Itu artinya dari sisi defensif, Griezmann sangat membantu, tapi tidak ketika Barcelona tengah menyerang.
Melawan Levante Griezmann hanya dapat melepaskan dua tembakan. Tak ayal sorotan kepada dirinya sangat besar dari fans Barca, khususnya setelah kegagalan Philippe Coutinho di Barcelona, setelah transfer mahalnya dari Liverpool.
“Saya merasa baik-baik saja. Ini juga terjadi kepada saya di Atletico. Saya harus melakukannya (adaptasi) perlahan karena saya tidak akan langsung memahami taktik dengan cepat, tapi saya terbiasa dengannya,” ucap Griezmann soal proses adaptasinya di Goal.
Disinyalir, Griezmann kesulitan beradaptasi dengan filosofi sepak bola karena sudah lima tahun bermain di Atletico (2014-2019), berlatih di bawah arahan Diego Simeone. Bukan rahasia lagi jika filosofi sepak bola Atletico dan Barcelona berbeda bak bumi dan langit.
Barcelona bermain ofensif dan menghibur dengan penguasaan bola, Atletico mengandalkan serangan balik dengan merapatkan barisan pertahanan. Griezmann sudah terbiasa membantu tim bertahan, lalu melancarkan serangan balik.
“El Cholo telah mendidik saya, dan saya di sini untuk membantu tim baik di lini depan maupun di lini belakang,” kata Griezmann dalam menjelaskan perannya kala melawan Levante.
Sah-sah saja melakukannya apabila Griezmann masih bermain di Atletico. Namun, dia harus sadar saat ini berada di Barcelona dan fans lebih ingin Griezmann mencetak banyak gol, bukan membantu timnya dalam bertahan.
Musim masih panjang dan prematur mengatakan Griezmann rekrutan gagal (flop) Barca musim ini. Didier Deschamps, pelatih timnas Prancis, telah angkat bicara meminta fans Barcelona bersabar kepada eks pemain Real Sociedad tersebut.
“Saya tidak khawatir dengan Griezmann. Bahkan jika Anda memiliki pemain-pemain hebat di Barcelona, itu tidak terjadi dalam sehari. Itu tergantung pada bagaimana mereka bermain, bagaimana mereka bekerja satu sama lain,” tutur Deschamps, dikutip dari ESPN.
“Griezmann ditempatkan di posisi yang berbeda dari posisinya di Prancis, meskipun dia sudah bermain di sayap sejak lama. Dia harus cocok dengan tim dan para pemain lain. Dia tidak memilih solusi termudah dan ini adalah klub besar, jadi harapannya sangat besar. Dia selalu menjadi bagian dari tim, tetapi dia belum terbiasa dengan gaya Barcelona.”
“Bahkan ketika Griezmann tidak bagus, dia selalu bersikap positif untuk tim. Bersama kami, ini adalah situasi yang berbeda, posisi yang berbeda, dia dapat bermain di posisi terbaiknya di mana saya telah menempatkannya sejak lama. Tentu saja, dia memiliki peran yang sangat penting dalam cara kami bermain,” pungkasnya.
Ernesto Valverde, pelatih Barcelona, juga paham betul Griezmann masih butuh proses untuk beradaptasi dengan tim barunya.
“Banyak yang dikatakan mengenai situasinya (Griezmann), tapi saya pikir akan lebih sederhana dari yang terlihat. Dia terbiasa dengan tipe sepak bola berbeda,” tutur Valverde.
“Saya telah banyak melawan tim Simeone – pemain-pemainnya kembali dengan cepat. Saat mereka kehilangan bola, secepat mungkin mereka berlari mundur.”
“Pemain-pemain seperti Koke dan Saul, (Diego) Costa dan (Alvaro) Morata. Begitulah Atletico bermain, tim yang suka mundur dan menutup ruang. Di Barcelona, kami memainkan operan bola pendek,” terangnya.
-
Hampir Dua Tahun Nganggur, Eks Pelatih Barcelona Segera Dapat Kerja
-
Xavi Percaya Dembele Akan Setia Dengan Barcelona
-
Sergio Busquets Akui Barcelona Tersingkir Dari Liga Champions Karena Kesalahan Sendiri
-
Ansu Fati Perpanjang Kontrak Di Barcelona Hingga 2027, Klausul Pelepasannya Tinggi!
-
Barcelona Suka Menyalahkan Orang Asing jika Punya Masalah