DBAsia News

7 Fakta Menarik soal Maurizio Sarri Sang Manajer Baru Chelsea

DBasia.news –  Chelsea resmi mendatangkan Maurizio Sarri sebagai manajer anyar mereka. Sarri datang hanya berselang satu hari setelah pemecatan Antonio Conte.

Sarri menjadi manajer kedelapan yang didatangkan The Blues dalam rentang tujuh tahun terakhir. Pelatih berusia 59 tahun yang naik pamor setelah membawa Napoli menjadi runner-up Serie A musim lalu itu memang sudah lama digadang-gadang bakal menggeser Conte.

Tapi, siapa sebenarnya Maurizio Sarri? Berikut lima hal yang mesti diketahui dari pelatih kelahiran Napoli ini.

  1. Debut Serie A di Usia 55 Tahun

Sarri memulai karier sebagai pelatih saat menangani Pescara pada 2005, saat berusia 46 tahun. Setelah itu dia sempat memegang Arezzo, Avellino, Hellas Verona, dan Perugia,

Sempat sesaat bertugas di Alessandria dan Sorrento, Sarri tampaknya betah melatih Empoli. Bersama Empoli Sarri pertama kali menjadi pelatih di Serie A. Sarri menjalani debut di Serie A saat berusia 55 tahun. Di klub ini dia bertahan selama tiga tahun sebelum akhirnya hijrah kek Napoli pada 2015.

  1. Entertainer

Selama tiga tahun bersama Napoli, Sarri membangun timnya menjadi salah satu yang paling menghibur di Eropa lewat permainan ofensifnya.

“Kami melawan salah satu tim terbaik yang pernah saya hadapi sepanjang karier, barangkali yang terbaik,” ujar Pep Guardiola, manajer Manchester City usai laga kontra Napoli di Liga Champions musim lalu.

  1. Nyaris Tumbangkan Dominasi Juventus

Dominasi klub raksasa Italia, Juventus nyaris diruntuhkan klub asuhan Sarri musim lalu. Meski gagal, pamor Sarri melejit setelah membawa Napoli finis di belakang Juventus dengan selisih empat poin.

  1. Mengangkat Pemain

Di bawah asuhan Sarri, banyak pemain yang mampu meningkatkan kemampuannya. Salah satunya adalah Dries Mertens yang menjelma menjadi salah satu pemain yang berbahaya di Eropa.

Pemain asal Belgia itu sukses membuat 56 gol dalam dua musim bersama Partenopei. Nama-nama lain yang bersinar di bawah Sarri antara lain, Piotr Zielinski, Jorginho, dan Lorenzo Insigne.

  1. Pemicu Keributan di Pinggir Lapangan

Publik Inggris sudah melihat bagaimana panasnya perseteruan Jose Mourinho dan Arsene Wenger di pinggir lapangan. Kini mereka dipastikan akan menyaksikan hal serupa dengan Sarri.

“Orang seperti Sarri seharusnya tidak boleh ada dalam sepak bola,” ujar Roberto Mancini usai berseteru dengan Sarri pada 2016 silam.

  1. Menolak Jadi Atlet Balap Sepeda

Sarri menolak permintaan ayahnya, Amerigo Sarri untuk mengikuti jejaknya sebagai pembalap sepeda. Sarri menegaskan tidak mau hidupnya menjadi alat untuk mewujudkan impian gagal sang ayah.

Amerigo memutuskan berhenti membalap pada usia 25 tahun meski rekannya, Gastone berulang kali membujuknya untuk tetap membalap. Gastone sendiri kemudian menjadi juara balapan bergengsi Giro d’Italia pada 1957 dan Tour de France 1960. Amerigo menyesali keputusannya.

  1. Dari Bankir ke Pelatih

Setelah gagal menjadi pemain sepak bola, Sarri bekerja di bank. Setelah lebih dari satu dekade menjadi bankir sembari melatih klub amatir di akhir pekan, Sarri memutuskan berhenti dari bank dan menjadi pelatih penuh pada 2000.

“Saya memilih menjadi pelatih, pekerjaan yang akan saya lakukan meski tidak dibayar,” ujar Sarri kepada La Repubblica.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?