DBasia.news – Semua pemain memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi penentu kemenangan bagi timnya. Tak terkecuali bagi pemain yang berada di bangku cadangan.
Pemain yang berada di bangku cadangan sering dipandang sebelah mata. Pemain-pemain tersebut dianggap sebagai pilihan kedua di mata pelatih.
Namun, jangan salah sangka. Beberapa di antara pemain-pemain tersebut justru menjadi bagian penting dalam sejarah klub.
Gol-gol yang lahir dari aksi pemain pengganti mengubah jalannya pertandingan. Bahkan, tidak jarang berujung dengan gelar.
Berikut ini adalah lima pergantian pemain yang mengubah arah sejarah sepak bola dunia:
Ole Gunnar Solskjaer (Manchester United, final Liga Champions 1999)
Ole Gunnar Solskjaer adalah pemain yang mendapatkan julukan super sub. Berdasarkan catatan, pemain asal Norwegia itu mendulang 29 gol selama kariernya ketika berstatus sebagai pemain pengganti. Namun, tidak ada yang lebih penting dari golnya pada final Liga Champions 1999 melawan Bayern Munchen.
Satu hal yang menarik pada laga tersebut adalah gol penyeimbang Manchester United juga dicetak pemain pengganti, Taddy Sherringham. Setelah itu, Solskjaer melengkapi malam penuh kenangan di Stadion Camp Nou tersebut.
Gareth Bale (Real Madrid, final Liga Champions 2018)
Gareth Bale sering digosipkan geram setelah hanya menjadi pemain cadangan di Real Madrid. Bahkan, untuk laga penting seperti final Liga Champions 2017-2018, pemain asal Wales itu masih hanya menjadi penghangat bangku cadangan.
Namun, dari bangku cadangan tersebut terukir kisah manis Bale di laga final. Eks Tottenham Hotspur itu masuk pada menit ke-61 ketika keadaan sama kuat 1-1. Hanya tiga menit berselang, Bale mencetak gol indah.
Akhirnya, dua gol Bale yang memanfaatkan kesalahan Loris Karius memastikan Real Madrid mencatatkan rekor sebagai satu-satunya klub yang meraih gelar Liga Champions tiga kali berturut-turut.
Georginio Wijnaldum (Liverpool, leg kedua semifinal Liga Champions 2018-2019)
Liverpoolpunya tugas berat untuk membalikkan keadaan kontra Barcelona. The Reds setidaknya memerlukan keunggulan empat gol.
Satu di antara pemain yang tampil bersinar pada pertandingan tersebut adalah Georginio Wijnaldum. Masuk pada babak pertama menggantikan Andrew Robertson, Wijnaldum menginspirasi satu di antara cerita comeback paling apik sepanjang sejarah Liga Champions.
Pemain asal Belanda tersebut mendulang dua gol hanya dalam waktu dua menit. Barca yang terdesak berusaha mencetak gol, namun tidak ada yang membuahkan hasil.
Pada akhirnya, Liverpool menutup laga dengan kemenangan 4-0. The Reds pun melajutkan performa impresif dengan menekuk Tottenham Hotspur di laga final.
Eder (Portugal, final Piala Eropa 2016)
Timnas Portugal menghadapi situasi pelik pada final Piala Eropa 2016. Selain melawan Prancis di depan publiknya, Portugal juga kehilangan Cristiano Ronaldo pada menit ke-25 karena cedera. Sang megabintang menangis terhuyung-huyung ketika dibawa keluar lapangan.
Namun, keadaan langsung berbalik 180 derajat setelah sang pemain pengganti, Eder, mencetak gol pada menit ke-109. Itu adalah satu-satunya gol yang tercipta pada laga itu dan membuat Portugal keluar sebagai juara.
Mario Gotze (Jerman,Final Piala Dunia 2014)
Pada final Piala Dunia 2014 antara Jerman melawan Argentina, Mario Gotze masuk menggantikan Miroslav Klose pada menit ke-88. Pemain berjuluk Messi dari Jerman tersebut diharapkan bisa memecahkan kebuntuan timnas Jerman.
Tujuh menit sebelum laga berlanjut ke babak adu tendangan penalti, Gotze mengontrol umpan silang Andre Schuerle. Setelah itu, ia melepaskan tembakan voli ke gawang Argentina. Bola hasil tendangan Gotze pun mengoyak jala gawang Albicelestes.
Jerman pun keluar sebagai pemenang karena Lionel Messi dan kawan-kawan tidak bisa mencetak gol hingga peluit panjang.
Meskipun karier Gotze merosot sejak turnamen tersebut, namun ia tetap layak masuk dalam sejarah sepak bola sebagai pergantian pemain terbaik.