DBAsia News

4 Rivalitas Panas di Dunia

Persib Banding dan Persija Jakarta

DBasia.news – Di Indonesia, rivalitas Persib Banding dan Persija Jakarta dikenal panas. Bahkan beberapa kali memakan korban jika.

Seperti yang terjadi pada Minggu (23/9), saat seorang pendukung Persija, Haringga Sirila, meninggal dunia.

Sejak 2012, setidaknya terdapat enam pendukung yang kehilangan nyawa akibat menyaksikan pertandingan antara Persib melawan Persija.

Di Indonesia, persaingan Persib dan Persija merupakan yang paling panas. Namun, terdapat rivalitas yang tidak kalah membahayakan di belahan dunia lain.

West Ham United dan Milwall

 

Kedua kesebelasan memang berada di divisi yang berjauhan. Tetapi hal tersebut tidak membuat rivalitas antara West Ham United dan Milwall mereda.

Kekerasan dapat dipastikan terjadi saat West Ham United dan Milwall berhadapan. Pihak keamanan di London Timur seketika menjadi sibuk sebelum dan setelah pertandingan.

Rivalitas kedua kesebelasan membuat sineas Lexi Alexander mengangkatnya dalam film Green Street (2005). Film tersebut bercerita tentang konflik fans West Ham United dan Milwall.

Wisla Krakow dan Cracovia

 

Perang Suci, demikian para pendukung Wisla Krakow dan Cracovia menganggap pertemuan kedua kesebelasan. Seperti perang sungguhan, pendukung kedua kesebelasan bisa kehilangan nyawa.

Bukan sekadar di dalam lapangan, perang kedua pendukung juga melebar ke luar lapangan. Pada 2004 hingga 2006, total delapan pendukung Wisla Krakow dan Cracovia meninggal dunia.

Mengenakan seragam salah satu klub di bagian kota yang salah bisa membuat seseorang meninggal dunia. Bahkan, pertempuran besar antara fans Wisla Krakow, Cracovia, dan polisi sempat terjadi pada 1990.

Rangers dan Celtic

 

Persaingan antara Rangers dengan Celtic seolah membelah Kota Glasgow. Bukan hanya sepak bola, pendukung kedua kesebelasan juga bersaing karena masalah agama dan politik.

Rangers merupakan perwakilan orang-orang Protestan dan penganut politik Republikan. Sementara Celtic adalah perlambang penganut Katolik yang berhaluan politik Loyalis.

Berbagai insiden kekerasan telah mewarnai laga antara Rangers dan Celtic. Meski mulai berkurang dalam beberapa tahun terakhir, rasanya mustahil laga berjuluk Old Firm itu berlangsung aman.

Bukan tanpa alasan, seperti disebut di atas, kedua klub mewakili isu-isu yang sensitif. Baik Rangers maupun Celtic sama-sama memiliki ideologi masing-masing.

River Plate dan Boca Juniors

 

Rasanya tidak ada pencinta sepak bola yang tak mengenal duel River Plate melawan Boca Juniors. Keduanya merupakan kesebelasan raksasa di Argentina dan Amerika Selatan.

Hampir setiap pertandingan berakhir, Kota Buenos Aires mendadak siaga. Kondisi itu disebabkan hampir pasti pendukung River Plate dan Boca Juniors bakal terlibat kekerasan.

Pertemuan River Plate dan Boca Juniors pada 1968 masih menjadi perbincangan hingga saat ini. Kala itu, sebanyak 71 penonton meninggal dunia dan 150 lainnya luka-luka.

Sempat ada ungkapan, kalau ke Argentina, jangan lupa menonton River Plate melawan Boca Juniors. Anda akan merasakan menjadi penduduk Kota Buenos Aires saat pertandingan berjuluk SuperClasico berlangsung.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?