DBasia.news – Pentolan Aremania, Yuli Sumpil dijatuhi hukuman larangan menonton sepak bola seumur hidup menyusul ulahnya saat Arema FC menjamu Persebaya Surabaya.
Yuli akhirnya angkat bicara terkait sanksi personal yang menjeratnya. Sebagai Aremania sejati dan menjadi salah satu pemimpin di tribun, ia pun menerimanya dengan lapang dada. Ia sadar bahwa yang telah dilakukannya merupakan kesalahan berat sehingga harus ada risikonya.
“Saya menerimanya dengan lapang dada dan apa adanya. Saya sadar sudah melakukan kesalahan lewat sanksi itu,” terangnya.
“Sanksi itu harus sebagai edukasi juga. Meski tidak ada saya di tribun nanti, masih ada dirigen lainnya,” tambah pemimpin suporter berusia 42 tahun tersebut.
Meski begitu, Yuli Sumpil tetap menegaskan bahwa jiwanya tidak akan luntur sebagai singa. Ia tetap akan sebagai Aremania, meski nantinya harus melampiaskan hasrat mendukung Arema tidak lagi dari tribun stadion.
Yuli Sumpil
“Kreatifitas tidak akan pernah mati. Saya akan jalani itu, mungkin melalui nonton bareng atau bentuk lainnya,” beber dirigen yang puluhan tahun mengiringi perjuangan tim Singo Edan tersebut.
Seperti diketahui, Yuli Sumpil dan Fandi adalah dua suporter yang dikenai sanksi secara personal oleh Komite Disiplin PSSI. Atas aksi provokasi yang dilakukan, keduanya dilarang memasuki stadion di pertandingan Arema FC atau pertandingan lain yang diselenggarakan oleh PSSI.
Sementara untuk Arema FC, Komdis menjatuhkan sanksi denda Rp 100 juta plus menggelar sisa 5 pertandingan kandang tanpa penonton di Stadion Kanjuruhan. Untuk Aremania, selain sanksi itu, juga dilarang menghadiri semua pertandingan tandang Arema FC sampai kompetisi musim ini berakhir.