Xavi Terima Fakta Barcelona Harus Main di Liga Europa

DBasia.news – Untuk kali pertama sejak musim 2000-2001 atau tepatnya 21 tahun lalu, FC Barcelona gagal lolos fase penyisihan grup Liga Champions. Realita pahit itu harus diterima Blaugrana musim ini.

Berada di grup E Liga Champions bersama Bayern Munchen, Dynamo Kiev, dan Benfica, Barcelona finish di urutan tiga klasemen dan turun kasta ke Liga Europa. Barcelona hanya meraih dua kemenangan dari dua laga melawan Kiev.

Separuh laga Barca masih dilatih Ronald Koeman dan di tiga laga terakhir Xavi datang sebagai pengganti Koeman. Kendati berstatus legenda klub, Xavi tak bisa mengubah Barcelona dalam kurun waktu yang sangat cepat.

Kala menyambangi markas Bayern yang sudah lolos ke fase gugur, Barcelona tak berkutik dengan kekalahan 0-3 dari gol Thomas Muller, Leroy Sane, dan Jamal Musiala. Barca juga kalah penguasaan bola dan hanya melepaskan dua tendangan.

Xavi menerima realita bahwa Bayern memang lebih baik dari Barcelona, tapi ia tak menilai Liga Europa sebagai tempat untuk Barcelona.

“Mereka (Bayern) lebih baik dari kami. Inilah realitas yang sedang kami hadapi. Kami berada di Liga Europa. Era baru dimulai hari ini,” ucap Xavi dilansir dari Movistar.

“Barcelona tak layak berada di Liga Europa, mereka tempatnya ada di Liga Champions. Kami memulai kembali dari nol,” tegas mantan pelatih Al Sadd itu.

Catatan dua gol dari enam laga grup Liga Champions Barca juga jadi yang terendah, plus hanya pada musim 1997-1998 Barca kebobolan lebih dari sembilan gol di fase grup. Terakhir kali Barca bermain di Liga Europa terjadi pada musim 2003-2004.

Kini fokus Xavi tidak hanya untuk membangkitkan performa tim untuk mengejar papan atas LaLiga (saat ini di urutan tujuh), tapi juga berpatisipasi di Liga Europa. Musim ini juga jadi musim pertama Barca bermain tanpa Lionel Messi yang pergi ke PSG.