DBasia.news – Keputusan UEFA untuk menyelesaikan kompetisi musim 2019-2020 di tengah pandemi virus corona akhirnya membuat WHO angkat bicara. Lembaga kesehatan dunia itu menilai keinginan tersebut akan sulit diwujudkan.
Seperti diketahui, pandemi virus corona membuat sebagian besar liga-liga top Eropa ditangguhkan sejak Maret lalu. Hingga kini, belum diketahui secara pasti kapan kompetisi bisa dilanjutkan.
Berbagai upaya telah dilakukan UEFA agar kompetisi musim 2019-2020 bisa diselesaikan. Salah satunya adalah menunda penyelenggaraan Piala Eropa 2020.
UEFA juga menyiapkan prosedur khusus agar kompetisi bisa dilanjutkan pada masa pandemi ini. Menggelar pertandingan tanpa penonton menjadi opsi terbaik.
Sayangnya hal itu dianggap belum cukup oleh WHO. Menurut mereka, butuh waktu yang lebih lama untuk mengendalikan virus corona.
“Ketika ada orang akan menjadwal ulang konferensi, konser, atau acara olahraga ke Oktober 2020, saya tidak tahu bagaimana mereka berpikir itu kemungkinan yang masuk akal. Secara realistis kita baru bisa berbicara mengenai hal tersebut paling cepat pada musim gugur 2021,” kata salah satu penasehat WHO, Zeke Emanuel dikutip dari Marca.
“Saya pikir tidak masuk akal untuk menggelar pertemuan dengan melibatkan banyak orang seperti kompetisi sepak bola dalam waktu dekat ini.”
Hal yang hampir sama sempat diungkapkan oleh ahli kesehatan Italia, Giovanni Rezza. Ia memprediksi akan ada gelombang kedua dari penyebaran virus corona.
Sebenarnya bukan tanpa alasan kalau UEFA memaksa kompetisi musim 2019-2020 diselesaikan. Mereka ingin menghindari klub-klub dari ancaman krisis finansial yang bisa berujung kebangkrutan.