DBAsia News

Wenger: Arsenal Kehilangan Jiwanya Sejak Meninggalkan Highbury

DBasia.news – Arsene Wenger punya banyak kenangan indah bersama Arsenal. Terutama ketika mereka masih berkandang di stadion bersejarahnya, Highbury. Di stadion Highbury lah Arsenal panen gelar. Yang paling membanggakan tentu saja status tak terkalahkan dalam semusim kompetisi saat menjuarai Premier League 2002 lalu.

Home of Football atau Rumahnya Sepak Bola. Begitulah Arsenal memberi nama Higbury yang menjadi markas dari tahun 1913 hingga 2006. Higbury menjadi saksi momen-momen bersejarah Arsenal dari momen menyakitkan, kelam, kesedihan, hingga momen berkesan.

Bersama Highbury Arsenal dikenal dengan budaya bermain ofensif dan menghibur penonton, melahirkan bakat-bakat muda yang kemudian dikenal sebagai bintang Eropa. Di sana juga Wenger mengubah Arsenal dari tim semenjana menjadi peraih tiga titel Premier League.

Semenjak pindah dari stadion Highbury yang punya kapasitas 40.000 penonton ke Emirates nyawa Arsenal tak lagi sama. Dengan atmosfer yang berbeda ‘jiwa’ Arsenal masih tertinggal di Highbury.

Arsenal kesulitan meraih titel Premier League yang terakhir diraih pada 2004. Jangankan untuk merebutkan titel, untuk konsisten di empat besar pun susah dilakukan. Wenger mengakui itu dan mengenang bagaimana berbedanya atmosfer di Highbury dan Emirates.

“Sepanjang karier saya, ketika Anda tiba untuk berkendara ke Highbury, itu selalu menjadi momen istimewa,” cerita Wenger kepada BeIN Sports.

“Highbury dikaitkan dengan cinta, cinta untuk periode yang saya miliki di sana, cinta untuk sikap luar biasa para penggemar, pertandingan sepak bola khusus yang saya saksikan di sana, itu adalah tempat khusus di hati saya. Ada 40 orang di sana, sekarang ada lebih dari 400, Anda mengenal semuanya.”

“Kami telah pindah dari keluarga bisnis ke perusahaan besar sekarang dan, tentu saja, Highbury dikaitkan dengan keluarga bisnis. Para pendukung sangat dekat, ketika Anda mengambil sepak pojok Anda bisa berjabat tangan dengan pendukung, dan itu memberikan kebersamaan, perasaan hangat yang unik.”

“Anda selalu berada dalam posisi dengan klub sepak bola saat Anda bertanya apakah akan maju atau tetap di masa lalu, kami harus melewati periode ketika kami pindah stadion,” tambah Wenger.

Pindah ke Emirates menguntungkan Arsenal namun di satu sisi klub kehilangan faktor yang membuat mereka disegani di masa lalu.

“Aturannya diubah, kami ingin membuat stadion dengan perasaan yang sama seperti Highbury tetapi kami meninggalkan jiwa kami karena kami tidak pernah bisa meniru itu,” imbuh Wenger.

“Jarak dari lapangan ke tribun harus lebih besar untuk ambulan masuk, semua hal semacam itu, jadi kami tidak menemukan atmosfer yang persis sama,” pungkas dia.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?