IDNGoal.news, Pemandangan yang sedikit berbeda tersaji dalam laga CONIFA World Football Cup di London, Inggris. Dalam laga yang mempertemukan Padania dengan Tuvalu, wasit yang memimpin pertandingan mengeluarkan kartu hijau.
Ini bukan kali pertama kartu hijau keluar di dalam sebuah pertandingan sepakbola. Pada tahun 2016 silam, wasit yang memimpin laga Serie B antara Vicenza dan Virtus Entella juga mengeluarkan kartu yang sama.
Meskipun demikian, fungsi dari kedua kartu hijau tersebut tidaklah serupa. Dalam laga Serie B sendiri, kartu hijau yang diberikan kepada striker Vicenza, Cristian Galano, bertujuan untuk memberikan penghargaan terhadap pemain yang memiliki sikap fair play.
Sedangkan dalam laga World Football Cup, kartu hijau bertujuan untuk memberikan hukuman kepada salah satu pemain. Menurut aturannya, pemain yang mendapatkan kartu hijau harus meninggalkan lapangan, tapi bisa digantikan pemain lainnya.
Untuk Menggantikan Kartu Merah
Pihak CONIFA rupanya memiliki alasan tersendiri dalam menggunakan kartu hijau tersebut. Sang presiden CONIFA Asia, Jens Jockel, mengungkapkan bahwa kartu hijau diberikan kepada pemain yang melakukan kesalahan personal.
“Kami memiliki masalah kecil di masa lalu, dengan beberapa kartu merah pada akhir pertandingan. Sebagian tim merasa tidak bisa mengejar dan kalah berat di sisa 10 menit akhir,” ucapnya seperti yang dilansir dari The Sun.
“Ini adalah cara bagus untuk memberikan sanksi yang mungkin tidak pantas untuk mendapatkan kartu merah,” lanjutnya.
“Lebih ke arah kesalahan personal, seperti menggunakan kata yang tak pantas, tidak menghormati penonton serta pelatih, dan sebagainya. Ini adalah cara yang sempurna untuk menemukan sesuatu di antaranya,” pungkasnya.
Sedikit Tentang CONIFA
Sedikit informasi, CONIFA merupakan asosiasi sepakbola independen yang mengatur afiliasi non-FIFA di bidang sepakbola, futsal, dan sepakbola pantai. Selain World Football Cup, CONIFA juga menyelenggarakan European Football Cup.