DBasia.news – Wacana Project Big Picture yang akhirnya ditolak oleh klub-klub Premier League, dinilai oleh manajer Southampton Ralph Hasenhuettl bakal membuat kompetisi menjemukan.
Jika wacana itu berwujud, kisah Cinderella seeperti yang dilakukan Leicester City kala menjadi juara Premier League musim 2015-16 tidak akan terjadi lagi.
Proposal Project Big Picture diinisiasi oleh Liverpool dan Manchester United dengan iming-iming bakal menguntungkan 72 klub yang ada di tiga kasta liga di bawah Premier League. Namun menurut Hasenhuettl dampak jangka panjangnya akan mempengaruhi aspirasi klub-klub menantang jajaran elite.
“Itu pemikiran yang terlalu pendek, sebab mungkin Anda akan mendapatkan sedikit lebih banyak uang atau ada keuntungan langsung, tetapi sangat mungkin menyulap liga ini cuma punya satu tim juara dalam sembilan musim beruntun seperti di Jerman atau Italia,” kata Hasenhuettl dilansir Reuters.
“Sejujurnya, bagi saya itu akan menjemukan. Yang menarik dari Premier League adalah kita punya juara berbeda dalam dua atau tiga tahun. Kisah Leicester tidak akan terjadi jika perubahan ini diterapkan,” ujar dia.
Belakangan wacana Project Big Picture ditolak mentah-mentah oleh klub-klub Premier League. Hasenhuettl mengaku senang dengan sikap itu.
“Saya sangat senang bahwa mereka melihat lebih baik mempertahankan cara yang sudah ajeg di Inggris ini,” katanya.
“Alasan Premier League sangat digemari adalah karena ini liga paling kompetitif, kemenangan 7-2 Aston Villa atas Liverpool misalnya itu membuat liga ini jadi sangat menarik,” dia menambahkan.
Wacana Project Big Picture meliputi perubahan besar dalam struktur liga dan keuangannya, termasuk mengurangi jumlah peserta jadi 18 klub saja dan hak suara spesial untuk klub-klub besar.