Villareal-Granada, Seakan Tak Pedulikan Lini Belakang

Granada CF

DBasia.news –  Villarreal CF dan Granada CF nampaknya perlu menyadari bahwa mereka sudah memulai kompetisi La Liga dan bukan dalam masa pra musim lagi. Ketika keduanya bertemu di Stadion Ceramica pada Sabtu (17/8) atau Minggu dini hari WIB, Villarreal dan Granada berkahir imbang 4-4. 

Hujan gol ini disebabkan karena kualitas permainan kedua tim yang seolah-olah tak mempedulikan pertahanan. Baik Villarreal maupun Granada sama-sama bermain begitu terbuka dan membuat kedua tim mudah mengeksploitasi satu sama lain.

Meskipun tampil sebagai tim tamu, Granada tidak kekurangan nyali untuk mengguncang Stadion Ceramica. Di menit-menit pertama, tim berjuluk Nazaríes ini menekan Villarreal secara konstan. 

Villarreal CF

Diego Martinez selaku pelatih Granada menempatkan Fede Vico, Antonio Puertas, dan  Alvaro Vadillo di belakang Roberto Soldado. Fluiditas lini serangnya itu membuat Villarreal kewalahan namun, untungnya masih bisa diatasi.

Villarreal membuka keunggulan lewat titik putih usai Moi Gomez dijatuhkan oleh Domingos Duarte di area terlarang. Santi Cazorla yang menjadi eksekutor mampu menjalankan tugasnya dengan baik. 

Keunggulan Villarreal hanya berlangsung sepuluh menit. Wasit lagi-lagi menunjuk titik putih, dan kali ini untuk Granada karena menganggap terjadi pelanggaran terhadap Soldado. Fede Vico yang ditunjuk menjadi eksekutor sukses melaksanakan tugasnya.

Usai turun minum, Villarreal menggempur secara seporadis. Hasilnya, Moi Gomez mencetak gol perdananya untuk Villarreal di laga resmi pada menit ke-53. Namun sayangnya akibat dari pertahanan yang bisa dikatakan bobrok, mereka harus kecolongan gol lagi setelah Rubén Pena mencetak gol bunuh diri (menit 62). Berniat menghadang bola yang mengarah kepada Machis, Pena justru menyarangkan bola ke gawangnya sendiri.

Pena membayar kesalahannya, ia berhasil memanfaatkan lengahnya pertahanan Granada dengan mengirim operan matang yang berhasil dikonversikan menjadi gol oleh Gerard Moreno di menit 65. Delapan menit kemudian, Villarreal menambah keunggulannya lewat gol dari Samuel Chukwueze.

Villarreal memiliki peluang untuk mengakhiri pertandingan dengan skor 4-2. Tetapi akibat cara bermain yang begitu terbuka, Granada sukses mencuri dua gol pada menit 75 dan 81 lewat Roberto Soldado dan Puertas. Bagi Soldado, sendiri, dengan satu gol yang dilesatkan, ia menjadi satu-satunya pemain di La Liga yang telah mencetak gol dengan enam tim yang berbeda (Villarreal, Granada, Real Madrid, CA Osasuna, Getafe CF, Valencia CF).

Sementara itu, Javier Calleja selaku pelatih Villarreal menyangkan dua gol yang dicetak oleh Granada di jelang masa-masa akhir. “Saya kesal dengan bagaimana cara kami bermain di babak pertama. Kami harusnya bisa tampil penuh dengan determinasi dan mengimplementasikan permainan. Kami begitu ceroboh dan mempengaruhi pertahanan. Masalah pertahanan adalah perkara yang perlu dibenahi,” ujar Calleja usai laga.